Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Penyebab Berkurangnya Cadangan Sel Telur pada Wanita

Kompas.com - 19/11/2021, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cadangan ovarium dan sel telur menjadi hal yang penting sebagai penanda kesuburan seorang wanita.

Ovarium atau indung telur terletak di sebelah kiri dan kanan rahim. Bentuknya seperti buah kenari dengan panjang 3-5 cm, tebal 1 cm, dan berat 15 gram.

Fungsi ovarium adalah sebagai tempat pembentukan ovum atau sel telur dan menghasilkan esterogen dan progesteron.

Baca juga: Pentingnya Cadangan Ovarium, Faktor Keberhasilan Program Bayi Tabung

Sementara, cadangan ovarium atau ovarium reserve mengacu pada jumlah dan kualitas sel telur seorang wanita, yang sangat erat kaitannya dengan potensi reproduksi. 

Potensi reproduksi adalah kemampuan seorang wanita untuk dapat menghasilkan setidaknya satu sel telur sehat yang siap dibuahi. 

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi, RS Pondok Indah IVF Centre dan RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc mengatakan, cadangan ovarium yang rendah dapat mengurangi kemungkinan untuk memperoleh keturunan. 

Sebaliknya, jumlah cadangan telur yang terlalu tinggi juga dapat menjadi penanda adanya sebuah kondisi gangguan pematangan telur, yang juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan. 

Siklus berkurangnya cadangan sel telur

Seperti diketahui, berbeda dengan sperma yang dapat diproduksi terus menerus, sel telur wanita hanya diproduksi satu kali seumur hidup.

Artinya saat seorang bayi perempuan lahir, ia sudah memiliki sekitar tujuh ratus ribu hingga sejuta sel telur.

Jumlah itu terus berkurang seiring bertambahnya usia. Ketika mendapatkan haid pertamanya, cadangan telur ini tinggal empat ratus ribu.

Penurunan yang drastis terjadi saat seorang wanita memasuki usia 35-37 tahun. Apabila sel telur wanita sudah habis, maka ia tidak lagi subur. 

Kondisi ini umumnya terjadi sekitar usia 40 tahun, diikuti dengan menopause sepuluh tahun kemudian. 

Meskipun demikian, usia menopause setiap wanita berbeda-beda, tergantung dari beberapa faktor, seperti riwayat penyakit dan gaya hidup. 

Sebab, beberapa wanita dapat kehilangan sel telurnya lebih cepat, dan beberapa lainnya lebih lambat.

Oleh karena itu, Yassin menegaskan, usia seorang perempuan menjadi parameter paling sederhana yang sekaligus penting dalam memprediksi potensi reproduksinya.

"Semakin muda usia seorang wanita untuk menjalani program kehamilan, seperti bayi tabung misalnya, maka success rate-nya tentu semakin besar, karena jumlah sel telur yang dimiliki masih lebih banyak, apabila dibandingkan pada wanita yang menjalani program kehamilan berbantu di usia yang lebih lanjut," jelasnya.

Cadangan ovarium dapat berbeda dari waktu ke waktu sehingga cara yang terbaik untuk mengonfirmasi hasil suatu pemeriksaan adalah dengan melakukan pemeriksaan tambahan.

Baca juga: Pakai Sinyal Kimia, Begini Cara Sel Telur Pilih Sperma Terbaik Pria

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com