Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/12/2021, 20:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

  • Rasa terbakar atau menyengat saat buang air kecil.
  • Nyeri di panggul atau perut bagian bawah.
  • Dorongan konstan untuk mengosongkan kandung kemih.
  • Urin dengan bau yang kuat atau berbau busuk.
  • Urin keruh dan tidak berwarna.
  • Urin berwarna gelap secara konsisten.
  • Kencing berdarah.

3. Peregangan kandung kemih

Dalam jangka panjang, menahan kencing secara teratur dapat menyebabkan kandung kemih meregang. 

Ini mungkin membuat kandung kemih sulit atau tidak bisa berkontraksi dan mengeluarkan kencing secara normal.

Jika seseorang memiliki kandung kemih yang meregang, tindakan ekstra, seperti kateter, mungkin diperlukan.

4. Kerusakan otot dasar panggul

Sering menahan kencing dapat membahayakan otot-otot dasar panggul.

Baca juga: Vicky Burky Minum Air Kencing Sendiri, Apa Risikonya?

Salah satu otot ini adalah sfingter uretra yang menjaga uretra tetap tertutup untuk mencegah urin bocor keluar. Merusak otot ini bisa menyebabkan inkontinensia urin.

Melakukan latihan dasar panggul, seperti senam kegel, dapat membantu memperkuat otot-otot ini dan memperbaiki kehilangan otot atau mencegah kebocoran.

5. Batu ginjal

Menahan kencing dapat menyebabkan batu ginjal terbentuk, terutama pada orang dengan riwayat kondisi tersebut atau pada mereka yang memiliki kandungan mineral tinggi dalam urinnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com