Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/12/2021, 20:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Menahan kencing biasa dilakukan ketika terlalu sibuk atau sedang dalam perjalanan. Namun, tidak disarankan untuk menahan kencing terlalu sering karena dapat menyebabkan masalah.

Kapasitas kandung kemih orang dewasa yang sehat adalah sekitar 16 ons atau 2 cangkir cairan.

Kandung kemih dapat meregang jika menahan cairan lebih dari ini dan melakukannya terlalu sering bisa berbahaya. 

Bahaya terlalu sering menahan kencing

Saat kandung kemih terisi sekitar setengah dari kapasitasnya, ia akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa sudah waktunya untuk buang air kecil. 

Baca juga: Kenapa Cuaca Dingin Bikin Lebih Sering Kencing?

Kemudian, otak memunculkan keinginan untuk buang air kecil dan menyuruh kandung kemih untuk menahan.

Tidak ada aturan yang pasti tentang bagaimana dan kapan waktu yang aman untuk menahan buang air kecil. 

Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap efek sampingnya daripada yang lain. Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah 5 bahaya terlalu sering menahan kencing:

1. Sakit pada kandung kemih

Orang yang secara teratur mengabaikan keinginan untuk buang air kecil mungkin merasakan sakit atau tidak nyaman pada kandung kemih atau ginjal. 

Ketika akhirnya ia pergi ke kamar mandi, buang air kecil juga bisa terasa sakit.

Baca juga: Penyebab Kencing Berwarna Coklat, Makanan hingga Gangguan Ginjal

Otot-otot juga mungkin tetap mengepal setelah urin dikeluarkan sehingga dapat menyebabkan kram panggul.

2. Infeksi saluran kemih

Dalam beberapa kasus, menahan kencing terlalu lama dapat menyebabkan bakteri berkembang biak. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) .

Banyak dokter menyarankan untuk menghindari menahan kencing untuk waktu yang lama karena dapat meningkatkan risiko ISK, terutama jika seseorang memiliki riwayat ISK yang sering.

Orang yang tidak minum cukup cairan lebih mungkin terkena ISK karena kandung kemih tidak memberi tahu tubuh untuk cukup sering buang air kecil. 

Hal ini dapat menyebabkan bakteri menyebar melalui saluran kemih, yang pada gilirannya, menyebabkan infeksi. 

Baca juga: Penyebab Kencing Berbusa, Bisa Jadi Tanda Awal Gangguan Ginjal

Gejala ISK dapat meliputi:

  • Rasa terbakar atau menyengat saat buang air kecil.
  • Nyeri di panggul atau perut bagian bawah.
  • Dorongan konstan untuk mengosongkan kandung kemih.
  • Urin dengan bau yang kuat atau berbau busuk.
  • Urin keruh dan tidak berwarna.
  • Urin berwarna gelap secara konsisten.
  • Kencing berdarah.

3. Peregangan kandung kemih

Dalam jangka panjang, menahan kencing secara teratur dapat menyebabkan kandung kemih meregang. 

Ini mungkin membuat kandung kemih sulit atau tidak bisa berkontraksi dan mengeluarkan kencing secara normal.

Jika seseorang memiliki kandung kemih yang meregang, tindakan ekstra, seperti kateter, mungkin diperlukan.

4. Kerusakan otot dasar panggul

Sering menahan kencing dapat membahayakan otot-otot dasar panggul.

Baca juga: Vicky Burky Minum Air Kencing Sendiri, Apa Risikonya?

Salah satu otot ini adalah sfingter uretra yang menjaga uretra tetap tertutup untuk mencegah urin bocor keluar. Merusak otot ini bisa menyebabkan inkontinensia urin.

Melakukan latihan dasar panggul, seperti senam kegel, dapat membantu memperkuat otot-otot ini dan memperbaiki kehilangan otot atau mencegah kebocoran.

5. Batu ginjal

Menahan kencing dapat menyebabkan batu ginjal terbentuk, terutama pada orang dengan riwayat kondisi tersebut atau pada mereka yang memiliki kandungan mineral tinggi dalam urinnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com