Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Mikroplastik di Indonesia Selama tahun 2021, Ini Penjelasan Peneliti

Kompas.com - 29/12/2021, 20:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Mikroplastik masih menjadi persoalan yang masih belum tuntas dan terus mengancam lingkungan serta kesehatan makhluk hidup. Dari sebuah penelitian Ecoton menemukan fakta ternyata mikroplastik sudah tersebar di banyak sungai di Indonesia.

Mikroplastik adalah partikel kecil plastik berukuran kurang dari 5mm yang umumnya berasal dari pecahan atau degradasi plastik ukuran besar, hasil buangan limbah industri dan juga terdapat dalam produk-produk rumah tangga atau yang biasanya disebut microbeads.

Mikroplastik dapat mengganggu dan mengancam kesehatan lingkungan, termasuk di antaranya seperti terjadinya perubahan struktur geografis akibat deforestasi, cuaca ekstrem akibat perubahan iklim hingga pencemaran air yang salah satunya diakibatkan oleh sampah plastik.

Selain itu, mikroplastik dapat mengakibatkan gangguan hormon, mengganggu kualitas dan kuantitas sperma dan lain sebagainya.

Sampah plastik yang hanyut dan mengapung di permukaan air pada jangka waktu yang lama, akan menyebabkan timbulnya mikroplastik.

Beberapa kandungan yang ada dalam mikroplastik dan memiliki potensi bahaya yakni, Bisphenols-A, Phtalate.

Baca juga: Ikan Nila Mengandung Mikroplastik, Ikan di Pulau Jawa Tak Layak Dikonsumsi

 

Fakta mikroplastik di Indonesia 

Berikut beberapa fakta temuan penelitian Ecoton terkait kondisi saat  ini tentang mikroplastik di Indonesia selama setahun ke belakang ini.

1. Awal tahun 2021

Peneliti Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), Eka Chlara Budiarti mengatakan, kondisi di awal tahun 2021 ini, diketahui bahwa pencemaran mikroplastik telah mengkontaminasi Perairan Utara dan Timur Jawa Timur. 

Ditemukan mikroplastik sebanyak 57 ± 87 partikel per 100 liter pada air dan 1.3 ± 8.2 partikel per ikan pada ikan. 

Sedangkan, pada perairan timur sebanyak 99 ± 136 partikel per 100 liter yang kemudian mengkontaminasi udang sebanyak 7.5 ± 11 partikel atau udang dan sebanyak 7.2  ± 21.6 partikel atau kerang.

Kemudian pada bulan maret 2021, Pintu air Tambak Wedi, Surabaya diselimuti oleh busa yang mencemari muara disana, selain kadar fosfat yang tinggi juga ditemukan kontaminasi mikroplastik sebanyak 20 partikel per 100 liter. 

Baca juga: Bahaya Mikroplastik dalam Tiram, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com