2. Pertengahan tahun 2021
Fakta selanjutnya mengenai mikroplastik di Indonesia ini didapatkan dari kegiatan ekspedisi sungai oleh Ecoton di 4 sungai terbesar di Pulau Jawa yakni Bengawan Solo, Citarum, Ciliwung dan Brantas.
Eka menjelaskan, pada saat penelitian yang dilakukan oleh Ecoton juga menemukan beberapa faktanya pencemaran mikroplastik yang salah satunya dari limbah dari pabrik kertas.
Di antaranya seperti Pindo Deli 3, PT. RUM, Indah Kiat, Ekamas Fortuna dan Jaya Kertas dengan jumlah sebanyak 63 ± 339 partikel per 100 liter.
Lebih lanjut, kata dia, dalam kegiatan penyusuran juga mengidentifikasi sampel air sungai dan ikan untuk menemukan kontaminasi mikroplastik. Bahkan, ditemukan juga mikroplastik pada ikan.
Baca juga: Ikan di 3 Sungai Besar di Pulau Jawa Terkontaminasi Mikroplastik, Studi Jelaskan
Sebanyak 62 ± 198 partikel per 100 liter mikroplastik ditemukan pada sampel air sedangkan pada ikan terkandung mikroplastik 6 ± 120 partikel setiap ikan.
"Melihat temuan mikroplastik yang tersebar di sungai, tentunya partikel ini akan menuju ke laut," jelasnya.
Hal ini dikarenakan berdasarkan data penelitian Trihadiningrum pada tahun 2019, 80 persen pencemaran di sungai akan bermuara ke laut.
Bahkan, pada penelitian kolaborasi yang dilakukan Ecoton bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta pada akhir Agustus 2021, teridentifikasi awal persebaran mikroplastik hingga ke perairan lepas DKI Jakarta mulai dari muara hingga ke Kepulauan Seribu.
Dari data yang ada didapatkan sebanyak 79 ± 222 partikel per 100 liter mikroplastik terkandung dalam badan air.
Baca juga: Studi Baru Sebut Mikroplastik Ditemukan pada Lebah Madu