Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Pandemi Covid-19 Pangkas Harapan Hidup Terbesar sejak PD II

Kompas.com - 27/09/2021, 13:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 mengurangi harapan hidup terbesar sejak Perang Dunia Kedua (PD II).

Hal ini merupakan hasil kajian studi terbaru yang diterbitkan Universitas Oxford di International Journal of Epidemiology pada Senin (27/9/2021).

Dilansir dari Reuters, Senin (27/9/2021), studi tersebut menunjukkan bahwa harapan hidup di sebagian besar negara yang diteliti turun, terutama pada pria.

Baca juga: 2 Riset Covid-19, Salah Satunya Ibu Hamil yang Divaksin mRNA Menurunkan Antibodi ke Bayi

Harapan hidup di 22 dari 29 negara yang dianalisis dalam penelitian turun lebih dari enam bulan dibandingkan dengan 2019.

Negara yang dianalisis itu termasuk Eropa, Amerika Serikat, dan Chili.

Hasil menunjukkan, ada pengurangan harapan hidup di 27 dari 29 negara secara keseluruhan.

"Sebagian besar pengurangan harapan hidup di berbagai negara dapat dikaitkan dengan kematian Covid-19," kata peneliti.

Menurut perhitungan Worldmeters pada Senin (27/9/2021) pagi, setidaknya 4,7 juta orang di seluruh dunia dilaporkan meninggal karena Covid-19. Angka sebenarnya mungkin jauh lebih banyak.

"Fakta bahwa hasil kami menyoroti dampak besar yang secara langsung dapat dikaitkan dengan Covid-19, menunjukkan betapa dahsyatnya pandemi ini bagi banyak negara," kata Dr Ridhi Kashyap, salah satu penulis makalah studi.

Ada penurunan harapan hidup yang lebih besar untuk pria dibanding wanita di sebagian besar negara, dengan penurunan terbesar pada pria Amerika, yang mengalami penurunan harapan hidup sebesar 2,2 tahun dibandingkan 2019.

Secara keseluruhan, harapan hidup pria turun lebih dari setahun di 15 negara, dibandingkan dengan wanita di 11 negara.

Di Amerika Serikat, peningkatan angka kematian terutama terjadi pada mereka yang berusia kerja dan mereka yang berusia di bawah 60 tahun.

Sementara di Eropa, kematian di antara orang-orang berusia di atas 60 tahun berkontribusi lebih signifikan terhadap peningkatan angka kematian.

Baca juga: Epidemiolog: Puncak Gelombang Ketiga Covid-19 Mungkin Akhir Tahun 2021

Kashyap mengimbau lebih banyak negara, termasuk negara berpenghasilan rendah dan menengah, untuk membuat data kematian untuk studi lebih lanjut.

“Kami sangat mendesak publikasi dan ketersediaan lebih banyak data terpilah untuk lebih memahami dampak pandemi secara global,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com