KOMPAS.com - Prediksi epidemiolog terkait puncak gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia menjadi salah satu berita terpopuler Kompas.com sepanjang Minggu (26/9/2021).
Selain itu, saat ini memang di Tanah Air sudah tidak ada zona merah. Kendati demikian, ahli mengingatkan agar kita jangan lengah karena menurut pengalaman mobilitas tinggi dapat meningkatkan kasus.
Prakiraan cuaca BMKG terkait hujan lebat dan angin kencang di Indonesia hingga jenis olahraga terbaik untuk penderita diabetes turut menjadi daftar yang banyak dibaca.
Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Minggu (26/9/2021) hingga Senin (27/9/2021) pagi.
Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko mengatakan, meski kasus baru Covid-19 menurun, tetapi ancaman gelombang ketiga Covid-19 di tanah air masih tetap harus diwaspadai.
Belajar dari sebelumnya, Tri menjelaskan, beberap kali lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia justru terjadi setelah melewati libur panjang.
Saat nanti menghadapi hari libur keagamaan serta mendekati libur tahun baru, mobilitas masyarakat diperkirakan akan semakin tinggi.
Jika demikian, maka ancaman gelombang ketiga Covid-19 juga semakin besar jika capaian vaksinasi tidak sampai 50 persen pada Desember 2021.
"Prediksi Desember (2021) - Januari (2022) itu kemungkinan puncak gelombang ketiganya," kata Tri dalam keterangan tertulisnya melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (24/9/2021).
Selengkapnya baca di sini:
Epidemiolog: Puncak Gelombang Ketiga Covid-19 Mungkin Akhir Tahun 2021
Berdasarkan perkembangan kasus positif infeksi Covid-19, hingga 19 September 2021, Indonesia telah bebas dari zona merah. Kendati demikian, epidemiolog meminta kita jangan lengah dan tetap mewaspadai mobilitas.
Dari pantauan Kementerian Kesehatan, tingkat mobilitas masyarakat saat ini sudah jauh meningkat dibandingkan masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Juli atau masa PPKM level 4 pada awal Agustus.
Mobilitas di hampir semua provinsi menunjukkan peningkatan. Bahkan, tingkat mobilitas di beberapa daerah seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sudah melampaui level sebelum pandemi.
Dengan adanya peningkatan mobilitas saat penurunan kasus Covid-19 sedang terjadi saat ini, maka Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko mengatakan, kita tidak boleh lengah karena itu artinya risiko penyebaran Covid-19 juga akan meningkat.