Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Ratusan Negara Atasi Perubahan Iklim Dikritik PBB, Kok Bisa?

Kompas.com - 20/09/2021, 08:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

 

"Tetapi, tanpa tindakan dari semua negara, terutama dengan ekonomi terbesar, upaya ini berisiko menjadi sia-sia."

Sebuah studi yang dilakukan Climate Action Tracker menemukan, di antara kelompok negara industri terkemuka G20, hanya segelintir, termasuk Inggris dan AS, yang telah memperkuat target mengurangi emisi.

Dalam analisis lain, World Resources Institute and Climate Analytics menyoroti bagaimana China, India, Arab Saudi, dan Turki belum menyerahkan rencana terbaru mereka.

Negara-negara ini bertanggung jawab atas 33 persen gas rumah kaca global.

Adapun Australia dan Indonesia memiliki target pengurangan karbon yang sama seperti yang mereka lakukan pada tahun 2015.

Padahal, Perjanjian Paris terikat pada mekanisme ratchet, yang berarti target yang ditetapkan pada awal perjanjian adalah basis terendah dalam mengejar target pengurangan emisi.

Studi yang sama juga menemukan bahwa emisi Brasil, Meksiko, dan Rusia malah akan meningkat dan tidak menyusut.

Sementara negara-negara termiskin, yang paling rentan terhadap kenaikan permukaan laut, suhu udara, dan kekeringan ekstrem, memprioritaskan penurunan cepat dalam emisi karbon.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Fisik Hewan Berubah, Kok Bisa?

"Negara-negara G20 harus memimpin dalam mengurangi emisi dengan cepat untuk mengurangi dampak perubahan iklim," kata Sonam P Wangdi, Ketua Kelompok Negara-negara Paling Tidak Berkembang (LDCs).

"Mereka adalah negara-negara dengan kapasitas dan tanggung jawab terbesar. Mereka tidak bisa lagi melangkah dan memperlakukan krisis ini seperti krisis lainnya," ujarnya.

Ada harapan bahwa China dapat merevisi rencana iklimnya menjelang konferensi COP26 di Glasgow.

Sebagai penghasil emisi terbesar di dunia, China sebelumnya menyatakan bahwa mereka akan mencapai puncak emisi pada tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.

Pengumuman target yang lebih ambisius akan memberikan dorongan yang signifikan bagi pembicaraan persoalan iklim ini. Meski begitu, tidak ada petunjuk tentang kapan atau bahkan apakah rencana itu dapat terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com