Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Munculnya Gejala Long Covid Akhirnya Terungkap

Kompas.com - 15/09/2021, 08:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

 

Peneliti menggunakan tes PCR, kemudian mereka menyaring sampel untuk mencari keberadaan auto-antibodi ACE2 dalam jumlah yang melampaui ambang batas tertentu.

Mereka menemukan bahwa tidak satu pun dari 13 pasien bebas Covid-19 yang memiliki auto-antibodi ACE2, dan hanya 1 dari 20 pasien rawat jalan dengan tes PCR positif Covid-19 yang sampelnya diambil di rumah sakit tak lama setelah terinfeksi.

Sebaliknya, sebagian besar sampel yang diambil 2 minggu setelah infeksi – dan juga yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 – mengandung auto-antibodi ACE2.

Plasma yang mengandung auto-antibodi menimbulkan aktivitas ACE2 yang lebih rendah, meskipun memiliki tingkat ACE2 yang sebanding dalam larutan, menunjukkan bahwa antibodi mengganggu aktivitas enzim.

Ketika para ilmuwan menambahkan plasma yang mengandung auto-antibodi ke sampel yang tidak Covid-19, mereka melihat penurunan aktivitas ACE2.

Hasilnya menunjukkan dua hal: bahwa auto-antibodi ACE2 kemungkinan terbentuk beberapa minggu setelah infeksi Covid-19; dan auto-antibodi ini dapat secara langsung menghambat aktivitas ACE2, yang mungkin mengakibatkan peradangan dan gejala yang terlihat pada Long Covid.

Baca juga: Dua Dosis Vaksin Covid-19 Mengurangi Setengah Risiko Long Covid

Setelah terobosan tersebut, tim berharap untuk memajukan penelitian mereka dan sepenuhnya memverifikasi hasil mereka. Jika mekanisme ini adalah penyebab utama Long Covid, pengobatan dapat dikembangkan dengan baik.

"Jika kami menunjukkan bahwa seluruh hipotesis benar, bahwa gangguan ACE2 ini benar-benar menyebabkan Long Covid, maka itu membuka banyak perawatan potensial," kata Arthur.

“Jika langkah kami selanjutnya mengkonfirmasi bahwa antibodi ini adalah penyebab gejala Long Covid, ada obat yang harus bekerja untuk mengobatinya. Jika kita sampai pada fase penelitian itu, langkah selanjutnya adalah menguji obat-obatan ini dan mudah-mudahan meringankan orang dari gejala yang mereka alami.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com