"Makalah ini mungkin menjadi pengubah permainan bagi spesies untuk bertahan di lanskap ini,” kata rekan penulis Bilal Habib, ahli biologi konservasi di Wildlife Institute of India.
Populasi serigala India dan Asia barat saat ini dianggap sebagai satu populasi. Namun, temuan studi bahwa serigala India berbeda dari serigala Asia barat menunjukkan bahwa distribusi mereka jauh lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya.
Serigala abu-abu adalah salah satu mamalia darat yang paling banyak tersebar di dunia. Spesies karnivora ini dapat ditemukan di daerah salju, hutan, gurun, dan padang rumput di Belahan Bumi Utara.
Serigala mungkin adalah salah satu spesies yang selamat dari zaman es di daerah terpencil yang disebut refugia, yang berpotensi memiliki garis keturunan evolusioner yang berbeda.
Studi genomik terbaru yang dilakukan para ilmuwan ini menegaskan bahwa serigala Tibet adalah garis keturunan evolusioner kuno dan berbeda.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Kepala Serigala Raksasa, Masih Utuh Setelah 40.000 Tahun
Namun, hingga penelitian ini, apa yang diketahui tentang sejarah evolusi serigala India didasarkan pada bukti DNA mitokondria, yang hanya diwarisi dari induknya.
Bukti itu pun menunjukkan bahwa garis evolusioner kuno yang dibawa serigala India jauh lebih berbeda dan lebih baru dibandingkan serigala Tibet.
Sebaliknya, penelitian ini menggunakan seluruh genom, yakni DNA inti yang mengandung hampir semua gen yang mencerminkan sejarah evolusi serigala. Temuan ini menunjukkan bahwa serigala India kemungkinan, bahkan mungkin lebih berbeda dari serigala Tibet.
"Pengurutan mitokondria saja tidak cukup untuk membuat kasus," kata penulis senior Ben Sacks, direktur Unit Konservasi Mamalia dan Ekologi di UC Davis.
Sacks menambahkan bahwa DNA nuklir adalah gambaran besarnya, dan itu mengubah gambarannya.
Baca juga: Serigala di Yellowstone Bikin Kawanan Rusa Jadi Lebih Tangguh, Kok Bisa?