Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CDC Kembali Peringatkan untuk Tidak Gunakan Ivermectin sebagai Obat Covid-19

Kompas.com - 28/08/2021, 17:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CNN

Dikatakan CDC, panggilan ke pusat kendali racun telah meningkat tiga kali lipat, jika dibandingkan dengan jumlah panggilan terkait obat sebelum pandemi.

Beberapa contoh panggilan tersebut di antaranya, seorang dewasa yang ingin mencegah Covid-19 dan harus dirawat di rumah sakit selama sembilan hari setelah meminum susu formula sapi.

Ada lagi orang lainnya yang membeli pil secara online untuk mengobati infeksi Covid-19, dan membuat mereka dirawat di rumah sakit setelah minum lima tablet sehari selama lima hari.

CDC mengingatkan para dokter, bahwa ivermectin tidak diizinkan atau disetujui untuk digunakan pada pasien Covid-19.

Memang ada dokter yang menyelidiki kemungkinan itu, tetapi uji klinis obat ivermectin tersebut menghasilkan bukti yang tidak cukup untuk mengobati Covid-19.

Baca juga: Mengapa Ivermectin Belum Direkomendasikan WHO dan FDA untuk Obat Covid-19?

Para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak uji klinis untuk melihat, apakah itu benar-benar bekerja untuk mengobati penyakit.

Overdosis obat ivermectin dapat menyebabkan masalah perut, kerusakan saraf, kejang, disorientasi, koma, dan kematian.

Demikian juga halnya di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan 5 Organisasi Profesi Kedokteran yang menyusun panduan pengobatan Covid-19, belum memasukkan Ivermectin ke dalam daftar obat untuk pengobatan pasien Covid-19 di Indonesia.

Sementara itu, seperti yang telah diberitakan Kompas.com sebelumnya, dalam konferensi pers 2 Juli lalu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny K. Lukito menegaskan penggunaan Ivermectin untuk indikasi Covid-19 hanya digunakan dalam kerangka uji klinik.

Aturan ini sejalan dengan diterbitkannya Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) terhadap Ivermectin yang telah dikeluarkan oleh Badan POM pada tanggal 28 Juni 2021 lalu.

"Uji klinik ini diperlukan untuk memperoleh data yang valid, bahwa obat (ivermectin) ini memang signifikan dalam mengobati Covid-19," papar Penny.

Penasihat CDC mengingatkan masyarakat, bahwa ketimbang obat, vaksinasi Covid-19 adalah cara paling aman dan paling efektif untuk mencegah sakit dan melindungi dari gejala parah Covid-19, serta kematian.

Baca juga: Masih Jadi Kontroversi, Ahli Sebut Ivermectin Belum Terbukti sebagai Antiviral

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com