Ditambah lagi dengan tenaga kesehatan yang kurang sabar dan tidak berpengalaman dalam memberikan edukasi laktasi pada ibu menyusui, membuat dukungan kepada ibu menjadi semakin minim.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui yang mendapatkan dukungan penuh dari suami dan keluarga akan memiliki tingkat keberhasilan menyusui yang lebih tinggi.
Sehingga dibutuhkan dukungan penuh secara moril, materiil dan pemberian informasi laktasi yang aktual baik dari keluarga terdekat, tenaga kesehatan hingga masyarakat untuk menyukseskan pemberian ASI eksklusif.
Untuk itu, dr. Nia menjelaskan terdapat 7 kesempatan yang bisa digunakan oleh tenaga kesehatan atau konselor laktasi pada calon ibu dan ibu menyusui dalam memberikan informasi aktual mengenai laktasi.
Baca juga: Vaksin Covid-19 untuk Ibu Menyusui, Apakah Aman?
Nia menambahkan, kandungan ASI dapat memberikan antibodi pada bayi yang membantunya untuk terhindar dari infeksi saluran napas (ISPA), diare, infeksi telinga dan penyakit lainnya.
Bayi yang tidak mendapatkan ASI juga lebih berisiko mengalami obesitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.