Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CDC Tunjukkan Kekuatan Vaksin Covid-19 Lindungi dari Infeksi Parah

Kompas.com - 03/08/2021, 18:10 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber CNN

Badan tersebut mengatakan data bergantung pada "pelaporan pasif dan sukarela" dan merupakan "snapshot" untuk "membantu mengidentifikasi pola dan mencari sinyal di antara kasus terobosan vaksin."

Menurut CDC, sampai saat ini, tidak ada pola tak terduga yang telah diidentifikasi dalam kasus demografi atau karakteristik vaksin di antara orang-orang dengan infeksi terobosan vaksin yang dilaporkan.

Selain itu, CDC juga berbagi penelitian mingguan yang menunjukkan varian Delta menghasilkan jumlah virus yang sama pada orang yang divaksinasi dan tidak divaksinasi jika mereka terinfeksi.

Para pakar kesehatan terus mengatakan bahwa vaksinasi membuat orang lebih kecil kemungkinannya terkena Covid-19 sejak awal.

Akan tetapi bagi mereka yang telah divaksinasi, studi juga menemukan bahwa mereka masih memiliki kecenderungan yang sama untuk menyebarkan virus corona seperti orang yang tidak divaksinasi.

Studi itu juga meyakinkan para pemimpin CDC untuk memperbarui panduan masker badan tersebut pada hari Selasa, yang merekomendasikan agar orang yang divaksinasi penuh juga tetap memakai masker di dalam ruangan.

Baca juga: 5 Vaksin Covid-19 Digunakan di Indonesia, Mana yang Efektif Lawan Varian Delta?

 

Pedoman baru tentang penggunaan masker pada mereka yang telah divaksin yakni ketika mereka berada di daerah dengan penularan Covid-19 "substansial" dan "tinggi" untuk mencegah penyebaran varian Delta lebih lanjut.

Pedoman untuk orang yang tidak divaksinasi tetap melanjutkan penggunaan masker sampai mereka divaksinasi sepenuhnya.

Di luar kasus yang parah, analisis data resmi negara dari Kaiser Family Foundation menunjukkan kasus-kasus Covid-19 baru dalam bentuk apa pun juga sangat jarang.

Sekitar setengah dari negara bagian melaporkan data tentang kasus terobosan Covid-19, dan di masing-masing negara bagian tersebut, kurang dari 1 persen orang yang divaksinasi lengkap mengalami infeksi terobosan, mulai dari 0,01 persen di Connecticut hingga 0,9 persen di Oklahoma.

Tak hanya itu, analisis KFF juga menemukan bahwa lebih dari 90 persen kasus dan lebih dari 95 persen rawat inap dan kematian, terjadi di antara orang yang tidak divaksinasi.

Bahkan, di sebagian besar negara bagian, lebih dari 98 persen kasus Covid-19 termasuk di antara yang tidak divaksinasi.

Baca juga: Vaksin Covid-19, Bagaimana Efeknya Jika Terlambat Vaksin Kedua?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com