Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Anak Muda Mulai Kecanduan Tembakau karena Rokok Elektrik

Kompas.com - 28/07/2021, 12:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai, munculnya rokok elektrik justru membuat anak muda kecanduan tembakau.

Hal ini disampaikan WHO dalam rapat Selasa (27/7/2021) di Jenewa.

Dalam laporan WHO, ada lebih dari 8 juta orang meninggal setiap tahun karena mengonsumsi tembakau berupa rokok dan terpapar asap tembakau.

Baca juga: Bahaya Rokok Elektrik, Berpotensi Merusak Perkembangan Otak

WHO menegaskan dalam sebuah laporan yang menyerukan regulasi besar dari perangkat bebas rokok yang mengandung nikotin bahwa kebiasaan merokok ini merupakan penyebab utama penyakit yang dapat dicegah.

"Meski belum ada bukti meyakinkan tentang masalah rokok elektrik, kami tahu bahwa rokok elektrik vape juga berbahaya," kata Ruediger Krech, direktur departemen promosi kesehatan WHO seperti dilansir dari Reuters, Rabu (28/7/2021).

Rokok elektrik vape memiliki banyak sekali rasa, sekitar 16.000, mulai dari rasa permen karet, es krim vanila, buah, dan sebagainya.

Menurut Krech, rasa yang diberikan oleh vape ini menjadi daya tarik tersendiri bagi insan muda, setidaknya 2-3 kali lebih mungkin untuk merokok.

"Itu membutuhkan regulasi yang persis sama dengan rokok," tambahnya.

Perusahaan tembakau mempromosikan rokok elektrik melalui desain produk yang ramping, pengaruh media sosial dan rasa, kata Kelly Henning dari Bloomberg Philanthropies, yang mendanai laporan tersebut.

"Rokok elektrik sangat menarik bagi anak muda dan industri ini membuat generasi pengguna baru kecanduan vape," kata Henning.

Satu dari lima anak SMA di AS menggunakan rokok elektrik, jumlahnya sekitar 3,6 juta anak.

Bahaya rokok elektrik

Diberitakan sebelumnya, sebagian besar rokok elektrik memiliki baterai, elemen pemanas, dan tempat menyimpan cairan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com