Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Anak Muda Mulai Kecanduan Tembakau karena Rokok Elektrik

Kompas.com - 28/07/2021, 12:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

 

Rokok elektrik menghasilkan aerosol dengan memanaskan cairan yang biasanya mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lain.

Sebuah studi CDC baru-baru ini menemukan bahwa 99 persen rokok elektrik yang dijual di Amerika Serikat (AS) mengandung nikotin.

Bahkan, beberapa rokok elektrik yang dipasarkan dengan klaim 0 persen nikotin ternyata tetap mengandung nikotin.

Bagi remaja, nikotin dapat merusak bagian otak yang mengontrol fokus, suasana hati, dan kontrol impuls.

Menggunakan nikotin di usia remaja juga dapat meningkatkan risiko kecanduan obat lain di masa mendatang.

Baca juga: Sama Bahayanya dengan Rokok Biasa, Ini 3 Penyakit Paru akibat Vape

Berikut adalah bahaya yang mungkin ditimbulkan rokok elektrik, dilansir dari Harvard Health Publishing, 10 Desember 2019.

  1. Nikotin yang sangat adiktif dapat memengaruhi perkembangan otak dan berpotensi membahayakan remaja dan dewasa.
  2. Beberapa zat kimia yang ditemukan dalam uap rokok elektrik dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
  3. Risiko ledakan dan luka bakar akibat baterai rokok elektrik yang rusak saat mengisi ulang.
  4. Paparan cairan yang tidak disengaja dari rokok elektrik menyebabkan keracunan akut nikotin pada anak-anak hingga orang dewasa.
  5. Rokok elektrik membahayakan janin yang sedang berkembang.

Di samping itu, beberapa kandungan dalam aerosol yang dihasilkan rokok elektrik juga bisa berbahaya bagi paru-paru dalam jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com