Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Vaksinasi Indonesia Kenapa Lambat? Ini Jawaban Menkes Budi

Kompas.com - 12/07/2021, 13:07 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

 

Dalam paparan Budi untuk target vaksinasi harian di dalam kolom 'rilis bulanan', terpampang pada bulan Januari vaksin yang didapat Indonesia hanya 3.000.000 dalam sebulan.

Kemudian pada bulan Juli ini disiapkan 33.585.040 vaksin, sehingga diharapkan target 1 juta vaksin per hari dapat terpenuhi.

Pada kolom kumulatif vaksin selama 6 bulan, ketersediaan vaksin kita totalnya 70.474.300 dosis.

Jika jumlah 70 juta dosis vaksin itu dibagi 6 bulan, kecepatan vaksinasi kita setiap bulan rata-rata hanya sekitar 12 jutaan dosis.

Untuk enam bulan mendatang, Menkes telah menargetkan dapat menyuntikkan lebih dari 300 juta vaksin atau 50 juta dosis dalam satu bulan.

"Kira-kira 1,8 juta per day. Itu makanya kita tes kemarin, bisa enggak 1,5 juta dosis per hari. Ternyata bisa."

Baca juga: Menkes: Tingkat Kematian Covid-19 Relatif Rendah, yang Bahaya Penularannya

Dari penjelasan ini, Budi ingin mengatakan bahwa permasalahan yang kita hadapi kenapa vaksinasi di Tanah Air lambat, bukan karena anggaran atau kesiapan penyuntikan. Tetapi ketersediaan vaksin yang tidak ada.

Dikatakan Budi, Indonesia termasuk beruntung. Karena sebagai negara yang tidak memproduksi vaksin, kita negara ke-11 yang berhasil mendapatkan vaksin dalam jumlah banyak.

"Jadi jika tanpa 5 negara penghasil vaksin, kita nomor 6 di dunia. Ini lobi politiknya super tinggi dan super tegang di seluruh dunia. Jadi mendapatkan vaksin tergantung lobinya kita juga," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com