Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Vaksinasi Indonesia Kenapa Lambat? Ini Jawaban Menkes Budi

Kompas.com - 12/07/2021, 13:07 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Vaksinasi menjadi salah satu dari empat strategi Kementerian Kesehatan untuk melawan lonjakan kasus Covid-19 di tanah air.

Terkait dengan program vaksinasi ini, mungkin banyak masyarakat yang bertanya-tanya kenapa program vaksin di Indonesia lama?

Bukan karena kita tidak memiliki anggaran, tapi suplai vaksinnya.

Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam webinar bertajuk Eskalasi Covid-19 di Indonesia: Basis Ilmiah, Strategi Pengendalian, dan Kebijakan yang diselenggarakan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) pada Minggu (11/7/2021).

Baca juga: 4 Strategi Menkes Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia

Untuk diketahui, kumulatif vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2 hingga Minggu 11 Juli 2021 pukul 8.00 WIB, sudah mencapai lebih dari 51 juta dosis.

Lebih dari 37 juta orang sudah divaksinasi dosis pertama.Tangkapan layar paparan Menkes Budi Lebih dari 37 juta orang sudah divaksinasi dosis pertama.

"Saya koreksi sedikit, orang yang sudah divaksin sekarang sudah 37 juta (bukan 36 juta seperti dalam data)," ungkap Budi dalam webinar tersebut.

Sementara itu sasaran vaksinasi di Indonesia adalah 208.265.720 orang.

Dengan cakupan vaksin saat ini, Budi berkata, artinya sudah ada sekitar 20 persen orang yang mendapat vaksin.

Sementara itu, ada sekitar 15 juta orang yang sudah mendapat vaksin lengkap dosis satu dan dua.

Budi mengatakan, pada awal-awal program vaksinasi, selama 8 minggu Indonesia hanya dapat menyuntikkan 10 juta vaksin.

"10 juta berikutnya 4 minggu, 10 juta berikutnya selama 3 minggu, sekarang yang terakhir ini per 12 atau 11 hari kita bisa (menyuntikkan vaksin) 10 juta," kata Budi.

"Jadi sekarang kita nambah 10 juta vaksin setiap 10 atau 11 hari."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com