KOMPAS.com - Ada banyak gejala Covid-19, salah satu yang paling banyak adalah anosmia atau hilangnya kemampuan mencium bau dan mengecap rasa.
Namun ternyata, hilangnya indra penciuman dan perasa karena Covid-19 bisa jadi merupakan pertanda baik.
Penjelasan di balik anosmia yang disebut bisa menjadi pertanda baik ini merupakan salah satu berita terpopuler Sains Kompas.com edisi Senin, 5 Januari 2021.
Selain itu, ahli menjelaskan bahwa posisi proning dapat membantu meningkatkan saturasi oksigen pasien Covid-19. Ada tiga cara proning yang bisa Anda lakukan di rumah.
Pertanyaan soal haruskah tes PCR setelah selesai isolasi mandiri juga banyak menjadi perhatian masyarakat. Apa yang seharusnya kita lakukan?
Informasi populer lainya adalah tentang kaitan susu dan Covid-19. Ahli menegaskan, susu bukan obat ataupun vaksin.
Berikut rangkuman berita populer Sains:
Orang yang kehilangan indra penciuman dan perasa merupakan salah satu gejala paling pasti terinfeksi Covid-19. Anosmia juga bisa menjadi pertanda baik bagi pasien Covid-19.
Di awal tahun 2021, dua penelitian internasional mengonfirmasi bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami gejala anosmia atau hilangnya indra penciuman dan perasa untuk sementara waktu.
Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa anosmia karena Covid-19 merupakan indikator terbaik dari paparan virus corona.
Bagi banyak orang, kehilangan penciuman dan pengecapan bisa sangat parah, bisa memakan waktu berminggu-minggu dan berbulan-bulan sebelum indra kembali normal.
Dilansir Healthline, sekitar 86 persen orang yang terpapar Covid-19 kehilangan indra penciuman dan perasa sebagian atau total.
Kendati gejala ini tergolong yang paling umum dialami pasien Covid-19, menurut riset yang terbit pada bulan Januari 2021, mayoritas pasien Covid-19 yang mengalami anosmia (hampir 55 persen) mengembangkan gejala ringan.
Belum diketahui pasti kenapa orang yang mengalami anosmia mengembangkan gejala Covid-19 ringan.
Namun peneliti berpikir, pasien Covid-19 yang anosmia memiliki gejala ringan mungkin karena mereka memiliki antibodi tertentu dengan kadar lebih tinggi yang membatasi penyebaran virus corona ke hidung.