Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Pesawat Bisa Terbang, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Kompas.com - 02/06/2021, 16:32 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Teknologi transportasi pesawat dianggaap menjadi salah satu penuemuan terbesar dalam sejarah manusia. Pesawat bisa membantu seseorang untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah dan cepat.

Pesawat menggunakan mesin jet sebagai penggerak utamanya. Namun ternyata, bukan mesin jet yang membuat pesawat bisa terbang. Beberapa benda bisa terbang tanpa menggunakan mesin, contohnya paralayang, pesawat kertas, dan burung.

Normalnya, semua benda yang ada di bumi akan jatuh ke permukaan bumi akibat gaya gravitasi. Gaya gravitasi adalah gaya yang menarik semua benda ke arah bumi.

Baca juga: Pesawat Ruang Angkasa NASA Tinggalkan Asteroid Bennu Menuju Bumi

Gaya yang bekerja pada pesawat

Secara umum, gaya yang bekerja pada pesawat ada empat macam. Pertama adalah gaya dorong (thrust) yang mendorong pesawat ke depan. Kedua adalah gaya hambat yang arahnya ke belakang pesawat.

Ketiga adalah gaya angkat (lift). Gaya angkat adalah gaya yang mendorong pesawat ke atas. Terakhir, gaya gravitasi dan bobot benda (weight) adalah gaya yang mengarah ke bawah.

Syarat agar pesawat bisa terbang

Agar pesawat bisa terbang, diperlukan dua syarat. Pertama pesawat harus memiliki gaya dorong yang lebih besar dari gaya hambat. Kedua, pesawat harus memiliki gaya angkat yang lebih besar dari gaya gravitasi dan bobot.

Mekanisme kerja pesawat

Mesin jet pada pesawat berfungsi untuk membuat pesawat bergerak maju ke depan dengan kecepatan tinggi. Dengan begitu, udara akan mengalir dengan cepat melalui sayap pesawat. Udara yang mengalir ini akan membentuk gaya dorong yang jauh lebih besar dari gaya hambat.

Baca juga: 7 Fakta Black Box, Komponen Penting Pesawat yang Jarang Orang Ketahui

Gaya dorong yang dihasilkan oleh mesin jet atau mesin lainnya yang digunakan pada jenis pesawat lainnya, akan membuat udara mengalir pada sayap dan membentuk gaya aerodinamis.

Kunci utama pesawat bisa terbang terletak pada sayap pesawat. Permukaan atas pesawat melengkung dan lurus pada bagian belakang sayap.

Hal tersebut menyebabkan udara mengalir lebih cepat dan tekanan udara di atas sayap menurun. Hal ini menyebabkan pesawat lebih mudah naik ke atas.

Sedangkan pada bagian bawah sayap, permukaan sayap cenderung lurus. Udara yang melewati bayar sayap akan bergerak lebih lambat, sehingga tekanan udara di bawah sayap akan lebih tinggi. Gaya aerodinamis pada sayap pesawat ini merupakan hukum Bernoulli.

Gaya angkat terbentuk karena adanya perbedaan tekanan udara di bawah dan di atas sayap. Perbedaan ini terjadi karena bentuk sayap pesawat.

Baca juga: Misteri Segitiga Bermuda, Apa Itu dan Benarkah Berbahaya bagi Pesawat?

 

Semakin cepat pesawat bergerak naik, maka semakin besar pula perbedaan tekanan udara yang terjadi pada sayap. Maka, akan semakin besar pula daya angkat yang dihasilkan.

Jika dilihat dari samping, penampang sayap pesawat disebut airfoil. Bentuk airfoil akan memberikan gaya aerodinamis yang membuat gaya angkat pada pesawat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com