Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Ephedra, Bahan Obat China Covid-19 Lianhua Qingwen Donasi yang Disetop BPOM?

Kompas.com - 25/05/2021, 16:38 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Bahaya Ephedra

Senyawa efedrin bersifat simpatomimetik.

"Simpatomimetik itu di antaranya dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan denyut jantung," kata Inggrid.

Oleh sebab itu, obat dengan kandungan efedrin tidak bisa digunakan dalam jangka panjang.

"Jika digunakan dalam jangka panjang bisa berbahaya. Terutama pada orang-orang yang memiliki penyakit kardiovaskular, yakni penyakit jantung dan penyakit yang terkait pembuluh darah misalnya hipertensi," ungkap dia.

"Jadi kalau orang dengan hipertensi diberikan Ephedra sinica ataupun efedrin-nya, ya bisa naik tekanan darahnya dan bisa memicu stroke atau pembuluh darah pecah sehingga bisa menimbulkan kematian."

Baca juga: Gejala Pasien Covid-19 Bervariasi, Obat Apa Saja yang Diberikan?

Selain itu, banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki penyakit jantung.

Dijelaskan Inggrid, ketika orang yang tidak mengetahui dirinya menderita penyakit jantung kemudian diberi obat dengan kandungan ephedra, maka akan memicu serangan jantung atau membuat irama jantung menjadi tidak teratur (aritmia) yang berujung pada kematian.

Selain meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, ephedra juga bisa memicu kejang.

Sehingga, obat yang mengandung ephedra atau senyawa efedrin tidak boleh digunakan penderita epilepsi.

"Kenapa obat ini bisa dilarang, karena efek sampingnya itu tadi. Di AS sendiri, sudah terjadi kasus kematian akibat pemakaian Ephedra sinica pada suplemen kesehatan," kata Inggrid.

"Sehingga (ephedra) benar-benar terlarang karena sudah ada beberapa kasus meninggal, terutama pemakaian jangka panjang," tambahnya.

Pakai sedikit tetap picu efek samping

Inggrid menegaskan, mengonsumsi ephedra dalam jumlah sedikit saja tetap dapat menimbulkan efek samping.

Meski seseorang mengonsumsi obat LQC donasi yang mengandung Ephedra sinica dengan dosis yang benar, itu tetap bisa menimbulkan efek samping.

Ini terutama pada orang-orang yang memiliki penyakit kardiovaskuler yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com