Apa Itu Ephedra, Bahan Obat China Covid-19 Lianhua Qingwen Donasi yang Disetop BPOM?

Lebih besar risiko dari manfaat

Seperti disebutkan, ephedra memiliki sifat simpatomimetik yang dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan denyut jantung.

Selain itu, ephedra juga bersifat dekongestan atau melebarkan saluran pernapasan.

"Di China, (ephedra) memang dipakai untuk keluhan-keluhan yang menyertai flu. Ketika ada pilek, batuk, sesak napas, demam, dan sakit tenggorokan, ephedra ini memang bisa membantu," ungkap Inggrid.

Namun jika mempertimbangkan risiko bahaya dan manfaat yang didapat dari ephedra, Inggris berkata, ahli medis lebih memperhatikan bahayanya.

Apa lagi, efek samping dari ephedra dapat menimbulkan kejadian serius sampai membuat seseorang meninggal dunia.

"Kalau sudah ada efek samping seperti itu (kematian), jalan paling aman memang melarang."

Selain itu, manfaat yang didapat dari ephedra pun masih dapat diperoleh dari obat-obatan modern lain atau tanaman obat yang lain.

Baca juga: 5 Obat untuk Sakit Tenggorokan dari Bahan Alami

Dari penjelasan Inggrid di atas, dapat disimpulkan bahwa obat QLC dari China yang masuk ke Indonesia melalui jalur donasi memang mengandung ephreda.

Di China, obat ini memang dipakai untuk penanganan Covid-19 ringan yang disertai gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sedikit sesak napas.

"Tetapi sebenarnya Lianhua Qingwen ini dapat diganti dengan obat lainnya. Jadi ini pengobatan yang meredakan gejala dan sebenarnya ada banyak (obat) alternatifnya," imbuh dia.