Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Kelelawar, Virus Corona Baru yang Terdeteksi di Malaysia dari Anjing

Kompas.com - 24/05/2021, 09:06 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber NPR

Penghapusan spesifik itu, katanya, tidak ada di virus corona anjing lain yang diketahui, tetapi ditemukan di virus corona manusia.

"Ini adalah mutasi yang sangat mirip dengan yang sebelumnya ditemukan pada virus corona SARS dan SARS-CoV-2, yang muncul segera setelah diperkenalkan ke populasi manusia," kata Vlastova.

Penghapusan ini, dia yakin, membantu virus corona anjing menginfeksi atau bertahan di dalam tubuh manusia.

Dan itu mungkin langkah kunci yang diperlukan virus corona untuk menyebar ke manusia.

"Rupanya penghapusan tersebut entah bagaimana terkait dengan adaptasi virus selama lompatan dari hewan ke manusia," katanya.

 

Kata ahli lain

"Belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia," kata ahli virologi Xuming Zhang dari Universitas Arkansas.

Namun hingga saat ini tida diketahui bagaimana pasien dapat terinfeksi virus. Apakah mereka melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau seperti apa.

Zhang telah mempelajari virus corona selama lebih dari 30 tahun.

Dia berpendapat, masih terlalu dini untuk menyebut virus baru ini sebagai patogen manusia.

"Sepeti yang penulis katakan dengan hati-hati dalam makalah mereka, mereka belum membuktikan apa yang disebut postulat Koch," kata Zhang.

Artinya, Vlasova, Gray, dan Xiu belum menunjukkan bahwa virus corona baru menyebabkan pneumonia. Sejauh ini, penyakit itu hanya dikaitkan dengan penyakit.

"Untuk melakukan itu, mereka perlu menyuntikkan virus ke manusia dan melihat apakah virus itu mereproduksi penyakit," katanya.

"Tentu saja (untuk alasan etis), kami tidak bisa melakukan itu."

Baca juga: Benarkah Varian Baru Virus Corona Tak Terdeteksi Tes Antigen? Begini Penjelasan Ahli

Sebaliknya, kata Zhang, mereka dapat melihat seberapa umum virus tersebut pada pasien pneumonia di seluruh dunia - dan mereka dapat menguji apakah virus itu membuat tikus atau hewan lain sakit.

Namun Zhang mengatakan, dia tidak terkejut jika virus anjing ini sebenarnya adalah patogen baru bagi manusia.

Menurutnya, semakin banyak ilmuwan mencari virus corona yang tidak diketahui di dalam pasien pneumonia, semakin banyak yang akan mereka temukan.

"Saya yakin ada banyak (virus corona) hewan di luar sana yang dapat menularkan ke manusia."

Dan untuk menghentikan pandemi virus corona di masa depan, katanya, para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak pengujian pada manusia dan mencari infeksi aneh dan tersembunyi ini, sebelum menjadi masalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com