Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Kelelawar, Virus Corona Baru yang Terdeteksi di Malaysia dari Anjing

Kompas.com - 24/05/2021, 09:06 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber NPR

Namun, 8 dari 301 sampel yang diuji (2,7 persen), Xiu dan Gray menemukan bahwa saluran pernapasan bagian atas pasien terinfeksi oleh virus corona canine, atau virus corona anjing.

"Itu prevalensi virus baru yang cukup tinggi dan itu sangat luar biasa," kata Gray.

Gray berpikir, mungkin dia dan Xiu membuat kesalahan pada uji coba yang dilakukan. Mungkin tes yang dibuat Xiu tidak bekerja dengan baik atau mengalami error.

"Kami selalu bertanya-tanya apa ada masalah atau kesalahan di lab," kata Gray.

Untuk memastikan, dia mengirim sampel tersebut ke seorang ahli di bidang virus corona hewan dari Ohio State University.

Ternyata, ahli tersebut juga meragukan.

"Saya pikir ada yang salah. Sebab, virus corona pada anjing tidak pernah diperkirakan menular ke manusia. Belum pernah dilaporkan sebelumnya," kata ahli virologi Anastasia Vlasova yang dimintai tolong Gray.

Meski demikian, Vlasova mencoba menumbuhkan virus corona dari sampel tersebut di laboratorium, menggunakan solusi khusus yang dia tahu bisa digunakan untuk virus corona anjing.

"Hasilnya, virus itu tumbuh dengan sangat baik," ungkap Vlasova.

Dengan banyaknya sampel yang didapat Gray, Vlasova dapat memecah dan mengurutkan kode genomnya.

Dari sekuens gen virus, dia melihat bahwa virus itu telah menginfeksi kucing dan babi.

Namun dari sampel, kemungkinan besar itu melompat langsung dari anjing ke manusia.

"Mayoritas genomnya adalah virus corona canine," katanya.

Kemudian dia menemukan petunjuk yang mengganggu tentang masa depan virus itu.

"Kami menemukan mutasi yang sangat, sangat unik - atau penghapusan - dalam genom," kata Vlasova.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com