Ada orang yang memiliki kebiasaan menarik-narik rambut ketika pusing atau untuk menghilangkan stress. Padahal kebiasaan ini membuat rambut rapuh dan mudah rontok.
Penyakit menular seksual jika tidak diobati bisa memicu rambut rontok. Contohnya pada kasus sifilis, jika tidak diobati bisa menimbulkan pitak pada kulit kepala, alis, janggut, dan tempat tumbuh rambut lainnya.
Penyakit tirod bisa menyebabkan rambut rontok dan menipis.
Baca juga: Cegah Virus Corona, Sebaiknya Keramas Rambut Seberapa Sering?
Rambut membutuhkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya. Nutrisi yang berperan penting dalam kesehatan rambut adalah biotin, zat besi, protein, dan zinc. Anda bisa memakan makanan yang mengandung nutrisi ini atau mengonsumsi suplemen tambahan.
Keracunan zat-zat berbahaya secara perlahan bisa merusak tubuh secara keseluruhan, termasuk rambut Anda. Contohnya keracunan arsen, merkuri, litium, atau terlalu banyak mengonsumsi vitamin A.
Jika seseorang mengalami stress secara emosional dan fisik, Ini bisa menyebabkan rambut rontok hingga berbulan-bulan. Namun, kondisi ini hanya sementara dan rambut bisa kuat kembali.
Baca juga: Halo Prof! Rambut Rontok Setiap Hari, Apakah Normal?
Banyak wanita yang mengalami kerontokkan parah setelah melahirkan. Ini disebabkan karena menurunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh. Kondisi rontok akibat kehamilan ini bersifat sementara dan akan berangsur pulih dalam hitungan bulan hingga satu tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.