Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

16 Penyebab Rambut Rontok, Salah Satunya Keturunan

KOMPAS.com - Rambut rontok bisa menjadi masalah ketika sudah terjadi berlebihan. Jika tidak dirawat, rambut rontok berlebihan bisa mengarah ke kebotakan sehingga menimbulkan hilangnya percaya diri.

Dilansir dari American Academy of Dermatology Association, ada 16 hal yang bisa menjadi penyebab rambut rontok.

Keturunan

Rontok tipe ini akan terlihat sebagai penipisan rambut di seluruh kulit kepala. Rontok akibat keturunan akan berbeda karakteristiknya antara pria dan wanita. Ciri khas tipe ini ada pola rontoknya rambut yang akan terlihat saat kerontokkan sudah parah.

Pada pria biasanya rambut rontok akan mempengaruhi bagian dari sehingga garis rambut tampak semakin mundur atau kebotakan di atas kepalanya. Sedangkan pada wanita, kerontokan jenis ini akan terlihat pada belahan rambut. Jarak antara belahan rambut akan terlihat saling menjauh.

Usia

Seiring menuanya seseorang, pertumbuhan rambut seseorang akan melambat. Bahkan folikel rambut berhenti tumbuh sehingga rambut semakin tipis. Pada kerontokkan tipe ini biasanya rambut juga mulai tumbuh uban.

Alopecia areata

Alopecia areata adalah penyakit autoimun yang menyerang sel-sel sehat di tubuh, termasuk menyerang folikel rambut. Folikel rambut berfungsi untuk menumbuhkan dan menahan rambut. Jika folikel rambut rusak, akan menyebabkan rambut rontok. Penyakit ini bisa menyerang rambut mana saja di tubuh penderitanya, termasuk bulu mata, dan alis.

Perawatan kanker

Pada pasien yang menjalani kemoterapi dan fototerapi di bagian leher dan kepala, perawatan ini bisa memicu kerontokan rambut beberapa minggu setelah memulai perawatan. Rontok yang disebabkan perawatan kanker, biasanya rambut tidak akan tumbuh seperti sebelumnya. Rambut cenderung akan tumbuh lebih tipis.

Styling rambut

Mewarnai rambut serta meluruskan dan mengeriting rambut bisa merusak rambut Anda. Rambut akan menjadi kering, kasar, dan rapuh. Seriring waktu, ini akan memicu kerontokkan rambut. Jika kulit kepala Anda sensitif terhadap produk cat rambut atau produk styling lainnya hingga menimbulkan luka di kulit kepala, bisa menyebabkan rambut sulit tumbuh kembali.

Mengikat rambut terlalu kencang

Mengikat rambut terlalu kencang akan membuat rambut tertarik. Jika terjadi terus menerus maka bisa terjadi kerontokan rambut. Anda bisa mencoba mengikat rambut tidak terlalu kencang dan menggunakan ikan rambut berbahan sutra untuk mengurangi tekanan.

Hormon tidak seimbang

Ketidakseimbangan hormon yang paling umum adalah polycystic ovary syndrome (PCOS). Ini adalah kondisi yang memicu pembentukan kista pada ovarium wanita. Namun biasanya disertai dengan gejala lain pada tubuh, termasuk rambut rontok.

Selain itu hormon tidak seimbang juga bisa terjadi pada wanita yang meminum pil KB. Rambut rontok bisa terjadi hingga beberapa bulan setelah berhenti meminum obat sampai hormonnya seimbang kembali.

Infeksi kulit kepala

Infeksi kulit kepala lebih mudah dikenali karena selain rambut yang menipis hanya di area tertentu saja, Anda juga bisa melihat kulit kepada yang bertekstur dan tidak sehat. Segera temui dokter spesialis kulit untuk mengatasi infeksi. Infeksi ini bisa disebabkan karena bakteri atau jamur.

Mengonsumsi obat-obatan

Beberapa macam obat-obatan bisa memicu kerontokan. Rambut rontok bisa menjadi efek samping dari obat-obatan untuk arthritis, depresi, penyakit jantung, asam urat, dan obat tekanan darah.

Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui efek samping obat yang Anda konsumsi. Tanyakan kemungkinan untuk mengganti atau mengurangi dosis obatnya untuk meminimalisir efek rontok yang ditimbulkan.

Psoriasis kulit kepala

Psoriasis adalah kondisi dimana sel-sel kulit menumpuk dan tampak seperti sisik yang gatal dan kering. Psoriasis diduga sebagai salah satu kondisi autoimun. Biasanya terjadi pada kulit. Tapi jika terjadi pada kulit kepala akan menyebabkan rontok.

Kebiasaan menarik-narik rambut

Ada orang yang memiliki kebiasaan menarik-narik rambut ketika pusing atau untuk menghilangkan stress. Padahal kebiasaan ini membuat rambut rapuh dan mudah rontok.

Penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual jika tidak diobati bisa memicu rambut rontok. Contohnya pada kasus sifilis, jika tidak diobati bisa menimbulkan pitak pada kulit kepala, alis, janggut, dan tempat tumbuh rambut lainnya.

Penyakit tiroid

Penyakit tirod bisa menyebabkan rambut rontok dan menipis.

Kekurangan nutrisi

Rambut membutuhkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya. Nutrisi yang berperan penting dalam kesehatan rambut adalah biotin, zat besi, protein, dan zinc. Anda bisa memakan makanan yang mengandung nutrisi ini atau mengonsumsi suplemen tambahan.

Keracunan

Keracunan zat-zat berbahaya secara perlahan bisa merusak tubuh secara keseluruhan, termasuk rambut Anda. Contohnya keracunan arsen, merkuri, litium, atau terlalu banyak mengonsumsi vitamin A.

Stress

Jika seseorang mengalami stress secara emosional dan fisik, Ini bisa menyebabkan rambut rontok hingga berbulan-bulan. Namun, kondisi ini hanya sementara dan rambut bisa kuat kembali.

Kehamilan

Banyak wanita yang mengalami kerontokkan parah setelah melahirkan. Ini disebabkan karena menurunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh. Kondisi rontok akibat kehamilan ini bersifat sementara dan akan berangsur pulih dalam hitungan bulan hingga satu tahun.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/09/180200423/16-penyebab-rambut-rontok-salah-satunya-keturunan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke