Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suntikan Pertama Vaksin Pfizer di Israel 85 Persen Efektif, Studi Jelaskan

Kompas.com - 19/02/2021, 16:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com- Studi Israel terhadap vaksin Pfizer dan BioNTech menunjukkan efektivitas hingga 85 persen pada suntikan pertama.

Penelitian ini menunjukkan bahwa suntikan dosis pertama vaksin corona Pfizer, efektif 85 persen saat diberikan kepada tenaga kesehatan di rumah sakit di Israel.

Kendati demikian, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (19/2/2021), hasil studi ini berpotensi memicu perdebatan saat pemerintah setempat mencoba menambah pasokan vaksin tersebut, mengenai jadwal dua dosis seperti yang direkomendasikan.

Hasil temuan Sheba Medical Center jika dibandingkan dengan kemanjuran keseluruhan sekitar 95 persen dalam dua rejimen dosis dengan selang 21 hari untuk suntikan vaksin corona yang dikembangkan bersama BioNTech, Jerman tersebut.

Studi Sheba akan diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet ini. Penelitian tersebut dilakukan sehari setelah para peneliti Kanada menyarankan agar dosis vaksin Pfizer kedua dapat ditunda.

Baca juga: Kabar Baik, Vaksin Covid Pfizer Efektif Lawan Mutasi Virus Corona Baru

 

Sebab, kata peneliti tersebut, suntikan pertama vaksin virus corona tersebut menunjukkan tingkat perlindungan yang tinggi dalam meningkatkan jumlah orang yang divaksinasi.

Penelitian mereka menunjukkan bahwa kemanjuran vaksin Covid-19 Pfizer ini mencapai 92,6 persen setelah dosis pertama disuntikkan.

Hal itu berdasarkan analisis dokumen yang diajukan oleh pengembang obat dari uji coba tahap akhir pada manusia, kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat pada Desember 2020 lalu.

FDA mengatakan, Desember lalu, bahwa data dari uji coba tersebut menunjukkan, vaksin Pfizer mulai memberikan perlindungan kepada penerimanya sebelum mereka mendapatkan suntikan kedua.

Baca juga: Hasil Uji Coba Akhir Vaksin Pfizer, Tingkat Keberhasilan 95 Persen

Araceli Hidalgo (96) penghuni panti jompo Los Olmos, menjadi orang pertama di Spanyol yang disuntik vaksin Covid-19 pada Minggu (27/12/2020). Spanyol menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech untuk vaksinasi ini.AFP PHOTO/PEPE ZAMORA Araceli Hidalgo (96) penghuni panti jompo Los Olmos, menjadi orang pertama di Spanyol yang disuntik vaksin Covid-19 pada Minggu (27/12/2020). Spanyol menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech untuk vaksinasi ini.

Akan tetapi, lebih banyak data akan diperlukan untuk menilai potensi suntikan dosis tunggal.

Pfizer mengatakan rejimen dosis alternatif vaksin belum dievaluasi dan bahwa keputusan berada di tangan otoritas kesehatan.

Sheba mengungkapkan bahwa di antara 7.214 tenaga kesehatan di rumah sakit yang menerima dosis pertama vaksin Covid-19 Pfizer pada Januari, menunjukkan penurunan gejala Covid-19 sebesar 85 persen dalam 15 hingga 28 hari.

Penurunan keseluruhan infeksi, termasuk kasus tanpa gejala yang terdeteksi oleh pengujian yakni sebesar 75 persen.

Ahli epidemiologi Sheba Gili Regev-Yochay telah memperingatkan bahwa kelompok yang diteliti di rumah sakit itu kebanyakan tenaga kesehatan yang berusia muda dan sehat.

Baca juga: Vaksin Pfizer Diklaim Efektif, Ahli Sebut Tak Mencegah Penularan Covid-19

 

"Berbeda dengan uji klinis Pfizer, di sini kami tidak memiliki banyak (tenaga kesehatan) yang berusia di atas 65 tahun," kata Regev-Yochay.

Kendati demikian, dia juga mencatat bahwa hasil studi Sheba terjadi selama lonjakan kasus Covid-19 di Israel, yang membuat rumah sakit dibanjiri pasien dengan kasus baru.

Terkait studi yang diungkapkan Sheba, Pfizer juga turut menanggapi.

Perusahaan pengembang vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA) itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang melakukan analisis tentang efektivitas vaksin di dunia nyata d beberapa lokasi di seluruh dunia, termasuk di Israel.

Pfizer berharap dapat menggunakan data dari para peneliti di Israel tersebut untuk melihat potensi vaksin dalam melindungi dari Covid-19 yang ditimbulkan dari varian baru virus corona yang muncul.

Baca juga: Ahli Beri Peringatan Alergi untuk Vaksin Covid-19 Pfizer, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com