KOMPAS.com- Tata Surya kita memiliki dua objek yang sangat besar, yakni Matahari dan Jupiter. Matahari adalah bintang dan Jupiter adalah salah satu planet di galaksi Bima Sakti.
Namun, meski sama-sama berukuran besar, kenapa Jupiter tidak tergolong sebagai bintang?
Pertanyaan ini menjadi salah satu rahasia alam semesta dibalik misteri terbentuknya objek terbesar kedua setelah Matahari ini.
Dari urutan bintang terkecil yang diketahui di galaksi Bima Sakti, terdapat EBLM J0555-57Ab, yakni katai merah yang berjarak 600 tahun cahaya, beradius rata-rata sekitar 59.000 km, objek kerdil ini sedikit lebih besar dari Saturnus.
Namun, hal itu menjadikannya bintang terkecil yang diketahui mendukung fusi hidrogen di intinya, proses yang membuat bintang tetap menyala hingga bahan bakarnya habis.
Baca juga: 800 Tahun Sekali: Jangan Lewatkan Fenomena Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus
Lantas, bagaimana dengan Jupiter?
Dilansir dari Science Alert, Jumat (8/1/2021), Jupiter tidak memiliki massa yang cukup untuk meleburkan hidrogen menjadi helium.
Sedangkan EBLM J0555-57Ab tersebut memiliki sekitar 85 kali massa Jupiter, hampir seringan bintang. Jika lebih rendah, katai merah tersebut juga bisa tidak akan dapat melebur hidrogen.
Akan tetapi, jika Tata Surya kita berbeda, mungkinkah Jupiter bisa menjadi bintang?
Raksasa gas mungkin bukan bintang. Massa jenis Matahari adalah 1,41 gram per cm2. Baik Matahari maupun Jupiter, ternyata sangat mirip secara komposisi.
Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Di Mana Planet Jupiter dan Saturnus Dilahirkan?