Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2020 Rekor Suhu Terpanas Kedua bagi Arktik, Ini Dampaknya...

Kompas.com - 09/12/2020, 20:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG

Laporan yang disebut sebagai Arctic Report Card 2020 itu diterbitkan oleh National Oceanographic and Atmospheric Administration, dan telah memberikan banyak informasi yang menggambarkan kompleksitas sistem iklim Arktik.

Sementara, iklim di belahan dunia lainnya, telah memengaruhi apa yang kini sedang terjadi di Kutub Utara. Sedangkan kondisi di Kutub Selatan, relatif lebih terisolasi.

Es laut Arktik meleleh di atas dan bawah

Kompleksitas pencairan es laut Arktik terlihat dalam statistik dalam laporan tersebut. Pada salah satu halaman memuat laporan tentang lereng utara Alaska mengalami bulan Februari terdingin dalam 30 tahun dan juga lebih dingin dari biasanya di Svalbard, Norwegia.

Baca juga: Es di Permukaan Laut Arktik Berkurang Mendekati Rekor Terendah

 

Akan tetapi, Siberia telah membuat rekor suhu panas, dengan suhu 3-5 derajat Celcius di atas normal. Wilayah tersebut juga mengalami kebakaran hutan yang mengerikan pada musim semi.

Suhu udara di Arktik selama tahun 2019-2020 adalah 1,9 derajat Celcius, lebih tinggi dari rata-rata pada periode 1981-2010. Menjadikan tahun 2019-2020 sebagai tahun terpanas kedua dalam catatan iklim sejak tahun 1900.

Munculnya fenomena 'amplifikasi Arktik' telah menyebabkan wilayah ini terus memanas lebih cepat daripada bagian lain di Bumi ini.

Lautan Arktik juga memanas. Pada Agustus 2020, tercatat suhu di permukaan laut Arktik berada antara 1-3 derajat Celcius, lebih panas daripada rata-rata di tahun 1982-2010.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com