Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergerak Mendekati Bumi, Benda Langit 2020 SO Bukan Asteroid, Apa Itu?

Kompas.com - 01/12/2020, 13:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Hari ini, Selasa (1/12/2020), diperkirakan benda langit 2020 SO yang panjangnya 6 meter akan lewat dekat bumi, dengan jarak hanya 71.000 kilometer.

2020 SO ditemukan pada September 2020 oleh sistem penyigian langit Pan-STARRS di Observatorium Haleakala, Hawaii, Amerika serikat.

Benda langit ini awalnya diduga asteroid. Namun menurut astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo, 2020 SO diduga kuat bukan asteroid. 

Melainkan sampah antariksa roket tingkat 2 (Centaur) dari misi antariksa tak-berawak Surveyor 2 yang ditujukan ke Bulan.

Baca juga: Setelah 800 Tahun, Jupiter dan Saturnus Akan Sangat Dekat dengan Bumi

Lantas, apa yang membuat para ilmuwan yakin bahwa 2020 SO bukanlah asteroid, tapi sampah antariksa?

Menjawab persoalan ini, Marufin menjelaskan bahwa ada beberapa kejanggalan yang membuat para astronom merasa yakin 2020 SO yang dianggap baru ditemukan ini berbeda dengan asteroid-asteorid sesungguhnya pada umumnya.

1. Orbitnya aneh

Marufin berkata, kecurigaan benda langit yang satu ini bukanlah asteroid dikarenakan 2020 SO memiliki orbit yang aneh.

"Berbeda dengan orbit asteroid-asteorid dekat Bumi pada umumnya," kata Marufin kepada Kompas.com, Senin (30/11/2020).

2020 SO juga memiliki periode revolusi 384 hari, dan hanya sedikit berbeda dengan periode revolusi Bumi yaitu 365 hari.

Lalu, kata dia, kemiringan atau inklinasi orbitnya juga mencurigakan karena sangat kecil yaitu mendekati 0 derajat.

"Artinya orbit 2020 SO hampir berimpitan dengan orbit Bumi," jelasnya.

Sejak Oktober 2020 hingga Mei 2021 mendtanag, 2020 SO terjebak dalam lingkungan gravitasi Bumi dan dipaksa untuk menjadi satelit dengan orbit yang sangat chaos.

Sehingga, 2020 SO akan mendekati Bumi hingga 2 kali, masing-masing di awal Desember 2020 dan awal Februari 2021 kelak.

2. Perilaku 2020 SO berbeda dengan asteroid lain

"Perilaku 2020 SO sendiri tak pernah dijumpai pada asteroid-asteroid lainnya," ujarnya.

Saat ini 2020 SO mendekati Bumi, namun dengan kecepatan relatif sangat lambat, yaitu hanya 0,84 meter per detik.

Sementara, asteroid-asteroid dekat Bumi umumnya melintas dekat dengan kecepatan di atas 10 kilometer per detik.

3. Cocok dengan misi surveyor-2

Menurut Marufin, saat orbit 2020 SO diintegrasikan balik ke masa silam, ditemukan bahwa 54 tahun silam, 2020 SO berada pada posisi yang sangat dekat dengan Bumi.

"Jauh lebih dekat dibanding saat ini. Makanya mengesankan kalau itu benda buatan manusia," ucap dia.

Untuk diketahui, saat posisi 54 tahun silam diperbandingkan dengan parameter misi-misi antariksa tak berawak yang sudah diluncurkan pada saat itu, Marufin menegaskan, ketemu satu yang cocok yaiitu misi Surveyor-2.

Surveyor-2 diluncurkan pada 20 September 1966.

Baca juga: Asteroid 2020 ST1 Lewat Dekat Bumi, Tak Ada Potensi Tabrakan

Cara melihatnya

Magnitudo 2020 SO saat di titik terdekat ke Bumi hanya +14, menjadikan keterangannya seredup planet-kerdil pluto.

Sehingga untuk dapat mengamatinya, Anda membutuhkan teleskop dengan cermin atau lensa berdiamater minimal 80 cm untuk melihatnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com