KOMPAS.com - Senin (30/11/2020), Kementerian Kesehatan Indonesia mengumumkan angka penularan harian baru bertambah 4.617 kasus, sehingga total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 538.883.
Saat ini Indonesia menjadi negara dengan jumlah penularan virus corona tertinggi di Asia Tenggara dan kedua di Asia.
Melihat data Johns Hopkins University, Indonesia kali ini berada di posisi ke-22 dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.
Sementara itu jumlah kematian di Indonesia saat pandemi telah mencapai 16.945.
Baca juga: Bayi Lahir dengan Antibodi Covid-19, Ini Penjelasan Pakar Neonatologi
Dalam rapat kabinetnya, Presiden Joko Widodo mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan vaksinasi massal.
Dia mendesak para menterinya untuk memastikan distribusi vaksin yang aman dan lancar di seluruh pelosok Indonesia dengan populasi lebih dari 270 juta orang.
Pemerintah berupaya sekuat tenaga untuk mengamankan vaksin melalui kerja sama bilateral dan multilateral dengan negara lainnya.
Pemerintahan Jokowi sendiri menuai banyak kritik karena dianggap memprioritaskan pertumbuhan ekonomi daripada kesehatan masyarakat selama pandemi.
Namun demikian, perekonomian Indonesia, yang merupakan terbesar di Asia Tenggara, tetap mengalami resesi dan menjadi pertama kalinya sejak krisis keuangan Asia lebih dari dua dekade lalu.
Di saat Pemerintah Indonesia menaruh harapan besar dengan vaksin, sejumlah pakar mempertanyakan pesan protokol kesehatan masyarakat yang membingungkan.
Padahal menurut T Irwan Amrun, Ketua Sub Mitigasi Perubahan Perilaku di Satgas Covid-19, kunci keberhasilan penanganan Covid-19 adalah dilakukan bersama-sama dan dibutuhkan kesadaran bagaimana kita berperilaku.
"Menurut saya vaksin yang terbaik adalah perubahan perilaku, kita sebagai manusia yang harus mengubah perilaku menyesuaikan diri dengan alam."
Pemerintah Indonesia belum memutuskan vaksin COVID-19 mana yang akan digunakan.
"Saya belum menyebutkan merek yang mana, tapi selama masih masuk dalam daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kami akan menggunakannya," kata Jokowi saat mengunjungi puskesmas di Kota Bogor, Jawa Barat, pekan lalu.
Indonesia sudah bekerja sama dengan perusahaan farmasi China, Sinovac, dalam uji klinis fase ketiga kandidat vaksinnya dengan tes yang melibatkan 1.620 relawan di kota Bandung, Jawa Barat, sejak Agustus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.