Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaian Plastik Sekali Pakai di Industri Fashion Mengancam Lingkungan

Kompas.com - 14/11/2020, 11:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya peneliti mengungkap bom waktu yang tersembunyi di balik industri fashion.

Tak banyak yang mengira, jika industri tersebut ternyata menyumbang penggunaan plastik dalam jumlah yang cukup banyak setiap tahunnya, menambah daftar panjang dampak lingkungan yang akan dihadapi planet.

Seperti yang dikutip dari Phys, Jumat (13/11/2020) hal tersebut merupakan hasil dari studi yang dilakukan oleh pakar mode etis Dr. Alana James dari Universitas Nortumbria.

Baca juga: Faktanya, Segel Plastik di Kemasan Botol Minuman Bisa Mencemari Lingkungan

Dalam studinya yang dilakukan sepanjang 2019 di Inggris, ia bekerja sama dengan Konsultan Mode Emma Reed, untuk melakukan survey secara anonim ke berbagai macam bisnis mode Inggris, dari brand mewah, pengecer kelas atas, termasuk juga e-commerce.

Hasilnya, Dr. James menemukan bahwa lebih dari 954 juta gantungan pakaian plastik digunakan setiap tahun di industri mode Inggris.

Dari jumlah tersebut, 16% digunakan hanya untuk mengangkut pakaian dari produsen ke toko dan kemudian dibuang. Seperti halnya dengan yang terjadi pada botol kemasan, kantong belanja, dan sedotan minum.

Penelitian juga mengungkap, bahwa 60% pakaian yang dijual di Inggris dilengkapi dengan hanger.

Sementara lebih dari 82 juta hanger ikut dikirim dalam pemesanan pakaian secara daring setiap tahunnya.

Sayangnya, dampak dari pemakaian hanger ini hingga sekarang hanya sedikit diketahui.

"Selama hampir satu abad, industri mode memiliki ketergantungan yang tidak sehat pada penggunaan plastik," kata James.

"Bahkan 65% semua pakaian yang saat ini diproduksi terbuat dari serat sintetis. Tetapi gantungan baju tetap merupakan dampak lingkungan yang selama ini terabaikan dalam industri," imbuhnya.

Baca juga: Habitat Penguin di Ujung Dunia Terancam Sampah Plastik

 

Lebih lanjut, Dr. James memaparkan, jika lebih dari dua pertiga perusahaan mode yang diwawancara tak mengetahui jenis plastik apa yang digunakan di produk fashion mereka. Hal tersebut menyulitkan untuk mendaur ulangnya.

Ia pun berharap, supaya industri mode bisa sesegera mungkin membenahi masalah ini dan meningkatkan kesadaran serta memberikan solusi alternatif.

Produsen, retail, dan konsumen semuanya memiliki peran dalam perubahan di industri mode yang lebih baik lagi.

"Laporan ini membuka mata, industri mode adalah puncak gunung es. Kami bertekad untuk memperluas penelitian ke area lain, bekerja sama dengan lebih banyak mitra untuk mengetahui data penggunaan hanger di seluruh dunia dan juga menciptakan kesadaran," tambah Sjoerd Fauser, pendiri dan CEO Arch & Hook, perusahaan daur ulang hanger yang menjadi mitra dalam penelitian ini.

Baca juga: LEGO Akan Hapuskan Kemasan Plastik Sekali Pakai demi Lingkungan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com