KOMPAS.com - Sejumlah ilmuwan melakukan ekspedisi penelitian di tengah Samudra Atlantik dan menemukan serpihan plastik dalam jumlah yang sangat banyak.
Penelitian ini, seperti dikutip dari BBC Indonesia, Rabu (19/8/2020), dipimpin oleh Pusat Oseanografi Nasional Inggris. Para peneliti menemukan 12-21 juta ton serpihan mikroplastik hanyut di samudra ini.
Jumlah plastik sebanyak itu, menurut peneliti, cukup untuk memenuhi hampir satu kapal kontainer.
Temuan penelitian dari ekspedisi telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
Baca juga: Plastik Cemari Hewan yang Hidup di Tempat Paling Terisolasi di Bumi
Dr. Katsia Pabortsava, dari Pusat Oseanografi Nasional Inggris, yang memimpin penelitian mengatakan penelitian ini dilakukan dengan mengukur massa partikel plastik mikro.
Kemudian dia dan timnya memperkirakan muatan plastik di seluruh Samudra Atlantik jauh lebih besar dari angka sebelumnya.
"Sebelumnya, kami belum bisa menyeimbangkan jumlah plastik yang kami temukan di lautan dengan jumlah yang kami pikir telah dikumpulkan, itu karena kami tidak mengukur partikel terkecil," jelas Dr Pabortsava.
Baca juga: Pakai Rakit, Monyet Prasejarah Ini Berhasil Seberangi Samudra Atlantik
Ekspedisi ini dilakukan dari Inggris ke Kepulauan Falkland. Dr Pabortsava dan timnya mendeteksi hingga 7.000 partikel per meter kubik air laut.
Para ilmuwan menganalisis sampel untuk tiga polimer yang paling umum, dan paling sering dibuang.
Antara lain seperti polietilen, polipropilen, dan polistiren, yang semuanya banyak digunakan sebagai kemasan.
Temuan ini diharapkan dapat membantu upaya dalam mengukur kerusakan ekologi dan lingkungan yang mungkin dapat disebabkan oleh serpihan plastik mikro ini di masa depan.