Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habitat Penguin di Ujung Dunia Terancam Sampah Plastik

Kompas.com - 07/10/2020, 09:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - 500 tahun lalu, Ferdinand Magellan adalah orang Eropa pertama yang melayari lokasi paling selatan di Amerika Selatan. Di tempat bersuhu dingin inilah hidup jenis pinguin Magellan, yang namanya berasal dari pionir eksplorasi asal Spanyol itu.

Andrea Raya Rey, seorang pakar biologi dari Southern Center for Scientific Research di Argentina, melakukan eksplorasi ke kawasan di selatan yang bernama Tierra del Fuego.

Di kawasan inilah ia dan timnya melakukan perjalanan untuk mencapai tujuh koloni penguin yang terpencil. Salah satu tempat yang dituju adalah Isla Martillo.

Di pulau tersebut terdapat sekitar 5.000 pasangan penguin Magellan dan 50 pasangan penguin Gentoo. Koloni itu sudah ada sejak tahun 1970-an, tapi tim Andrea Rey baru mulai mengamatinya sejak tahun 90-an. Sejak itu, jumlah penguin selalu bertambah.

Baca juga: Es Antartika Meleleh, Kuburan Penguin Berusia 5.000 Tahun Terungkap

Lautan yang tenang memungkinkan peneliti membawa peralatan mereka ke daratan tanpa banyak masalah.

Penguin yang berada di sana tidak tampak terganggu oleh pendatang. Ada beberapa spesies yang hidup di pulau ini.

Andrea Rey telah memenangkan penghargaan bagi pengetahuannya tentang dampak manusia terhadap kehidupan penguin, setelah bertahun-tahun meneliti koloni penguin ini.

Perubahan iklim mempengaruhi kehidupan penguin

Penguin Magellan bertelur dan membesarkan anak-anaknya di sebuah liang yang digali di tanah. Namun demikian, walau terletak jauh di tempat terpencil, keselamatan burung-burung ini masih sangat dipengaruhi aktivitas manusia.

Perubahan iklim yang memicu naiknya suhu laut menyebabkan berubahnya rantai makanan hewan laut.

Bagi semua penguin, itu berarti harus berburu lebih lama untuk mendapat makanan dan sekaligus meninggalkan anak-anak mereka untuk waktu lebih lama. Hal ini mempertajam ancaman yang datang dari camar dan predator-predator lain yang mengincar para bayi penguin.

Andrea Raya Rey mengungkapkan bahwa penguin spesies eudyptes chrysocome termasuk yang terdampak perubahan iklim yang paling buruk.

Mangsa mereka adalah hewan yang sangat kecil seperti larva, yang paling rentan terhadap perubahan suhu air di laut. Oleh karena itu penguin mendapatkan lebih sedikit energi dari makanan mereka. Hal ini memiliki dampak jangka panjang pada populasi penguin.

Penguin Magellan ditemukan mati usai telan masker.newsweek Penguin Magellan ditemukan mati usai telan masker.

Untuk mengamati pergerakan dan perilaku penguin-penguin tersebut, Andrea Rey dan timnya memasang sistem monitor otomatis dalam bentuk sebuah mikrochip khusus.

Sensor pada chip yang dipasangkan pada beberapa burung ini merekam gerakan, agar aktivitas umum di seluruh koloni bisa tercatat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com