KOMPAS.com- Salah satu protokol ketat penanganan jenazah Covid-19 adalah penggunaan plastik untuk membungkus jenazah pasien yang meninggal karena infeksi virus corona.
Proses ini dilakukan untuk mencegah cairan dari jenazah yang terinfeksi Covid-19 tidak keluar dan mengurangi potensi penularan penyakit baru ini.
Namun, plastik yang digunakan tentu tak ramah lingkungan, sebab, butuh waktu yang lama agar plastik dapat terurai, paling cepat 100 tahun.
Berangkat dari kasus tersebut, tiga mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, menggagas pembungkus jenazah Covid-19 menggunakan plastik yang terbuat dari pati singkong.
Baca juga: Jenazah Pasien Corona Dilapisi Plastik dan Klorin, Ini Protokol WHO
Ketiga mahasiswa dari Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, yaitu Adira Rahmawaty, Muhammad Ilfadry Rifasta, dan Salsa Sagitasa.
"Ide ini muncul setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing dalam rangka mengikuti lomba yang diinformasikan oleh BEM fakultas," kata Adira saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/10/2020).
Kendati demikian, Adira menegaskan bahwa gagasan ini masih berupa kajian pustaka yang sumbernya dari analisis jurnal dan artikel penelitian tentang pati singkong.
"Kami baru meneliti dari literatur buku, jurnal dan kajian pustaka lainnya, lalu kami terapkan sebagai ide untuk mengatasi permasalahan Covid-19," ungkap Adira.