Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Target Produk Radioisotop Kesehatan dari Batan, Apa saja?

Kompas.com - 23/10/2020, 16:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

3. Kita radiofarmaka Nanokoloid HAS

Target pengembangan PRN selanjutnya adalah Kit radiofarmaka Nanokoloid HAS, yang biasa digunakan untuk diagnosis sebaran kanker ke kelenjar limfa (limfoscintigrafi), khususnya sebaran dari kanker payudara.

Untuk produksi Nanokoloid HSA pada tahun 2020 ini telah berhasil dilakukan sintesis dan preparasi.

Hasil sintesis dan preparasi non steril skala kecil telah berhasil diperoleh sesuai dengan persyaratan yaitu kurang dari 100 nm dan kemurnian radiokimia hasil penandaan dengan Tc-99m lebih dari 90 persen.

4. Kit radiofarmaka EDTMP

Kit radifarmaka EDTMP ini merupakan generasi baru radiofarmaka untuk terapi paliatif kanker tulang.

"Ini dapat digunakan untuk daerah-daerah yang jauh dari lokasi produksi," jelasnya.

Baca juga: Melihat Potensi Energi Nuklir Sebagai Energi Terbarukan Indonesia

 

5. Contrast agent berbasis gadolinium

Dijelaskan Rohadi, target pengembangan lainnya yaitu contrast agent berbasis gadolinium untuk MRI contrast agent.

Radioisotop atau tradiotracer digunakan pada saat pengembangan, dan produk akhirnya tidak mengandung radioisotop.

3 Produk paling ditunggu pengguna

Rohadi berkata, dari kelima produk target tersebut, ternyata ada 3 produk yang sangat ditunggu oleh penggunan yaitu Generator Mo-99/Tc-99m, Radiofarmaka berbasis PSMA, dan Kit radiofarmaka Nanokoloid HAS.

Untuk diketahui, pengguna produk radioisotop dan radiofarmaka adalah pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, dan dipergunakan atau dimanfaatkan untuk membantu pasien yang terkena penyakit sesuai fungsi dari produk masing-masing.

"Produk Generator Mo-99/Tc-99m dan Kit radiofarmaka Nanokoloid HAS diharapkan dapat mensubstitusi impor luar negeri," kata dia.

Sedangkan, produk Radiofarmaka berbasis PSMA saat ini mulai banyak digunakan di luar negeri dan mempunyai potensi penggunaan yang sangat tinggi di dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com