1. Generator Mo-99/Tc-99m
Rohadi menjelaskan, generator yang satu ini akan dikembangkan dengan menggunakan Mo-99 non fisi. Saat ini, radioisotop Tc-99m banyak digunakan untuk diagnosis kanker.
"Radioisotofp Tc-99m ini dapat digunakan pula untuk diagnosis jantung dan ginjal," kata dia.
Generator ini pada tahun 2020 telah berhasil dibuat dalam skala laboratorium. Akhir tahun ini generator secara utuh dapat diselesaikan.
Tahun 2021 mulai dilakukan serangkaian pengujian untuk memastikan bahwa generator tersebut aman diangkut dan digunakan di rumah sakit.
Baca juga: Radiasi Nuklir di Serpong, Bagaimana Dampaknya pada Kesehatan?
2. Radiofarmaka berbasis PSMA
Target PRN berikutnya adalah radiofarmaka berbasis prostate specific membrane antigen (PSMA), di mana ini akan digunakan untuk mendiagnosis dan terapi kanker prostat.
Radiofarmaka berbasis PSMA ini disebut juga dengan Lu-177-PSMA yang digunakan untuk terapi.
Selain itu, hasil pencitraan sebaran radiofarmaka tersebut di dalam tubuh dapat digunakan pula untuk mengetahui status terakhir sebaran kanker yang ada di dalam tubuh.
Dalam perkembangannya, Lu-177-PSMA tahun 2020 ini telah berhasil disintesis dalam skala kecil (puluhan mCi). Kemurnian radiokimia telah memenuhi persyaratan yaitu lebih dari 95 persen.
"Namun, masih perlu dipastikan dari sisi stabilitasnya dalam berbagai media dan berbagai suhu," ujarnya.