KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui penggunaan remdesivir dengan merek Veklury dari Gilead Sciences untuk pasien dewasa atau pasien anak di atas 12 tahun dengan berat di atas 40 kilogram yang dirawat di rumah sakit.
Dalam rilis resminya, FDA menjelaskan bahwa persetujuan ini didasari oleh penilaian manfaat dan risiko yang dilakukan mengikuti standar ilmiah.
Mereka mencapai konklusi bahwa manfaat dari obat yang bekerja dengan mencegah replikasi virus ini, melebihi risikonya bila dipergunakan untuk pasien yang dirawat di rumah sakit.
Ada tiga studi yang dijadikan referensi oleh FDA, termasuk studi ACTT-1 yang dilaksanakan oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID).
Baca juga: 8 Fakta Remdesivir untuk Indonesia, dari Harga hingga Efek Samping
Ketiganya adalah uji klinis acak terkontrol yang melibatkan pasien dengan gejala Covid-19 ringan hingga parah di rumah sakit. Ketiga studi menunjukkan bahwa Veklury bisa membantu sebagian pasien sembuh lebih cepat.
Dilansir dari DW, 15 Oktober 2020; dalam pengumuman hasil awal studi ACTT-1 pada bulan April 2020, NIAID berkata bahwa secara rata-rata pasien yang mendapatkan remdesivir sembuh 31 persen lebih cepat (11 hari) daripada pasien yang diberi plasebo (15 hari).
Akan tetapi, tampaknya obat ini tidak terlalu efektif dalam mengurangi risiko kematian akibat Covid-19.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.