Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Mendarat di Bulan pada 2024, Ini Misi yang Harus Diselesaikan NASA

Kompas.com - 24/09/2020, 09:03 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Setelah itu misi Artemis 2 akan menjadi uji awak pertama Orion dan roket SLS. Dalam lunar flyby, kapsul Orion akan membawa empat astronot mengelilingi sisi jauh bulan, yang jaraknya hampir seperempat juta mil dari Bumi.

Kru itu akan pergi lebih jauh ke luar angkasa daripada manusia mana pun sebelum mereka.

Begitu Orion sampai sejauh itu, gravitasi dari bulan dan bumi akan menghempaskan pesawat ruang angkasa itu kembali ke rumah.

Misi yang akan dijalankan diperkirakan memakan waktu sekitar 10 hari, berfungsi sebagai uji kemampuan Orion untuk mengangkut manusia dengan aman ke bulan dan dari bulan. Misi ini dijadwalkan untuk diluncurkan pada Agustus 2023.

Baca juga: NASA Tawarkan Ratusan Juta Rupiah untuk Menambang Bulan, Berminat?

Misi Artemis 3 akan mendaratkan astronot di Kutub Selatan bulan. Tahun 2024, NASA akan meluncurkan pesawat ruang angkasa Orion, menerbangkannya ke orbit bulan, mendaratkan astronot di permukaan bulan, lalu mengembalikan semua orang ke Bumi dengan aman.

Misi tersebut diharapkan dapat mengirim orang ke Kutub Selatan bulan. Mendarat di Kutub Selatan secara teknis lebih sulit daripada mendarat di tempat lain, karena belum ada misi manusia atau robot yang pernah berhasil.

Untuk mencapai tujuan ini, NASA membutuhkan sistem pendaratan manusia, pesawat ruang angkasa untuk membawa astronot dari orbit ke permukaan bulan.

Rencana Artemis meminta sistem untuk memberikan dukungan hidup selama sekitar seminggu setelah astronot mendarat, kemudian mengembalikan mereka ke orbit bulan.

Badan ini telah bekerja sama dengan tiga perusahaan ruang komersial Blue Origin, Dynetics, dan SpaceX untuk mengembangkan prototipe sistem ini.

Pakaian antariksa baru juga sedang dalam pengerjaan. Meskipun mereka terlihat cukup mirip dengan yang dikenakan astronot Apollo (dan masih dengan popok).

Pakaian tersebut terlihat lebih fleksibel, yang memang sudah seharusnya memudahkan astronot untuk melakukan tugas-tugas kompleks di luar angkasa.

Desainnya mencakup sistem komunikasi helm yang lebih baik dan peningkatan teknologi lainnya.

Baca juga: 2026, NASA Berencana Luncurkan Misi ke Venus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com