Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Siapkan Misi untuk Pelajari Dampak Cuaca Luar Angkasa di Bumi

Kompas.com - 13/09/2020, 16:02 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Badan antariksa Amerika (NASA) akan mempelajari dampak cuaca luar angkasa di Bumi. Terdapat lima proposal misi yang bertujuan untuk mempelajari sifat dinamis dari matahari dan perubahan lingkungan ruang angkasa yang 

Proposal misi yang dimiliki mencakup analisis atmosfer matahari dan daerah kutub yang tak terlihat.

Dikutip The Guardian, Minggu (13/9/2020), informasi yang didapat nantinya akan membantu memahami bagaimana "cuaca luar angkasa" memengaruhi satelit di orbit, yang menyediakan navigasi dan komunikasi.

Selain itu, dapat memahami teknologi di Bumi, seperti pembangkit listrik dan kesehatan astronot dalam perjalanan antarplanet.

Baca juga: NASA Tawarkan Ratusan Juta Rupiah untuk Menambang Bulan, Berminat?

 

“Kami terus mencari misi yang menggunakan teknologi mutakhir dan pendekatan baru untuk mendorong batas-batas sains,” kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA di Washington, seperti dikutip dari situs resmi NASA.

Zurbuchen menjelaskan masing-masing proposal ini menawarkan kesempatan untuk mengamati sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya.

Atau untuk memberikan wawasan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang bidang penelitian utama, semuanya untuk melanjutkan eksplorasi alam semesta tempat kita tinggal, kata dia.

Baca juga: Fenomena Cuaca di Mars, NASA Curiosity Tangkap Penampakan Setan Debu

 

Adapun lima proposal misi untuk mempelajari lingkungan ruang angkasa itu di antaranya sebagai berikut.

1. Solar-Terrestrial Observer for the Response of the Magnetosphere (STORM)

STORM untuk pertama kalinya akan memberikan pandangan global dari sistem cuaca antariksa kita yang luas, di mana aliran konstan partikel dari Matahari yang dikenal sebagai angin matahari berinteraksi dengan sistem medan magnet bumi, yang disebut magnetosfer.

Studi ini akan membantu menguraikan bagaimana fenomena cuaca antariksa beredar di sekitar planet Bumi.

2. Multi-slit Solar Explorer (MUSE)

MUSE akan memberikan pengamatan irama tinggi tentang mekanisme yang menggerakkan serangkaian proses dan peristiwa di atmosfer Matahari, korona.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com