KOMPAS.com - Berlomba menahan tidak berkedip. Mungkin kita semua pernah melakukan permainan ini.
Saat kita berusaha keras tidak berkedip, mata menjadi panas dan terasa sakit.
Lantas kenapa kita berkedip dan apa yang terjadi saat kita melakukanny?
Dilansir berbagai sumber, para ilmuwan masih mempelajari kenapa kita berkedip. Penjelasannya ternyata jauh lebih rumit dari yang kita bayangkan.
Meski ada beberapa hal yang bisa dijelaskan, pada dasarnya masih banyak yang menjadi misteri.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Suara Orang Berbeda dan Unik?
Alasan utama kita berkedip adalah untuk melapisi kornea, jaringan terluar di mata, dengan air mata agar tetap lembab dan terhindar dari iritasi yang dapat merusak indera penglihatan kita.
"Berkedip untuk melembabkan. Kita butuh membasahi mata tapi tidak terlalu basah," kata Baptiste Caziot, seorang postdoctoral dalam ilmu penglihatan di École Normale Supérieure di Paris.
Kita berkedip setiap dua sampai tiga detik, atau sekitar 28.800 kali per hari. Masing-masing selama 40 hingga 200 milidetik sekaligus.
Kita refleks berkedip. Jadi sulit untuk mengetahui apa yang akan terjadi jika kita tidak berkedip.
Namun yang pasti, kornea Anda akan sangat kering dan mungkin Anda mengalami gangguan penglihatan.
Berkedip akan membantu melembabkan tear film atau lapisan air mata, yakni lapisan halus yang menyelimuti bola mata.
Lapisan air mata dan air mata terbuat dari air, minyak, dan lendir (dan ratusan komponen lain seperti lisosom yang berfungsi seperti antibiotik alami).
Selain itu, lapisan air mata juga mengandung banyak nutrisi dan asam amino untuk menyehatkan sel-sel dalam kornea.
Selain melumasi mata, lapisan air mata juga memiliki beberapa fungsi:
Nah, kelopak mata kita memainkan peran penting di sini.
Selain melindungi mata dan menjaga saat tidur, kelopak juga mengandung beberapa kelenjar yang mengeluarkan komponen air mata ketika kita berkedip.
Ada juga sedikit gerakan horisontal kelopak mata yang mendorong kotoran mata ke arah puncta (saluran air mata), yakni lubang kecil di sudut mata di mana air mata mengalir.
Sebuah penelitian tentang berkedip menunjukkan bahwa hal ini dilakukan untuk otak kita.
Para ilmuwan berspekulasi bahwa berkedip adalah cara untuk mendapatkan "istirahat mental" singkat tanpa rangsangan visual.
Satu studi menemukan bahwa saat kita berkedip mungkin tidak acak. Kita mungkin berkedip pada waktu yang sangat mudah ditebak.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Hidung Perempuan Lebih Sensitif Dibanding Pria
Misalnya, saat membaca, kebanyakan orang berkedip di akhir kalimat. Ketika orang mendengarkan pidato, mereka cenderung berkedip ketika pembicara berhenti di antara pernyataan. Dan ketika orang-orang menonton video, mereka cenderung berkedip ketika aksi pada video tersebut tertunda sejenak.
Peneliti juga menemukan bahwa ketika orang berkedip, aktivitas mental melonjak di area otak tertentu yang berfungsi ketika pikiran dalam keadaan terjaga.
Mereka merasa bahwa aktivasi bagian otak ini berfungsi sebagai istirahat mental pendek yang memungkinkan perhatian yang lebih baik ketika mata terbuka lagi.
Kendati demikian, masih diperlukan penelitian tambahan terkait hal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.