Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2020, 08:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) mengakui adanya bukti yang muncul tentang penyebaran virus SARS-CoV-2 lewat udara.

Hal itu diungkapkan oleh pemimpin teknis pandemi Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa (7/7/2020).

“Kemungkinan akan adanya transmisi lewat udara di lingkungan publik – khususnya di kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup, dan berventilasi buruk telah dideskripsikan (dan) tidak bisa dikesampingkan,” tuturnya seperti dilansir dari Reuters.

Baca juga: WHO Akui Covid-19 Mungkin Menyebar di Udara, Apa yang Nanti Berubah?

Hal itu didasari oleh surat terbuka yang ditulis oleh 239 ahli. Surat tersebut memaparkan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa partikel virus SARS-CoV-2 yang lebih kecil bisa melayang dan bertahan di udara (airborne), lalu menginfeksi orang-orang yang menghirupnya.

Airborne Diseases

Anda bisa terkena virus atau bakteri hanya dengan bernapas. Inilah yang dinamakan airborne diseases atau penyakit yang menular lewat udara.

Mengutip Healthline, Kamis (9/7/2020), penyakit airborne bisa menular apabila seseorang batuk, bersin, atau mengeluarkan sekresi dahak lainnya ke udara. Dari situ, virus dan bakteri keluar dan bertahan sejenak di udara sebelum akhirnya mendarat ke permukaan benda atau terhirup oleh orang lain.

Selain menghirupnya langsung, Anda juga bisa tertular virus apabila menyentuh mata atau mulut atau hidung usai terkena permukaan yang terinfeksi.

Baca juga: WHO Akui Covid-19 Menyebar di Udara, Apa Bedanya dengan Droplet?

Oleh karena penyakit seperti ini menular lewat udara, sangat sulit untuk mengontrol penyakit-penyakit tersebut.

Beberapa jenis penyakit airborne

Situs Healthline menyebutkan bahwa Covid-19 adalah salah satu jenis penyakit airborne. Meski masih menjadi perdebatan, namun pada beberapa situasi virus tersebut bisa menular lewat udara.

Salah satunya adalah kondisi klinis di mana seseorang mendapatkan perawatan medis. Namun pada seseorang yang mengeluarkan droplet lewat batuk atau bersin, para ahli menyebutkan droplet berukuran lebih besar sehingga mendarat lebih cepat pada permukaan benda.

Baca juga: Virus Corona Menyebar di Udara, Bisakah Filter AC Melindungi dari Covid-19?

Beberapa jenis penyakit lainnya yang bisa menular lewat udara antara lain:

- Salesma
- Influenza
- Chickenpox
- Mumps
- Campak
- Pertussis
- Tuberculosis
- Difteri

Beberapa gejala penyakit airborne antara lain:

- Inflamasi pada hidung, tenggorokan, sinusitis, atau paru
- Batuk
- Bersin
- Hidung meler
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Hilang nafsu makan

Bagaimana perawatan pada penyakit airborne? Pada mayoritas penyakit, pengobatannya adalah dengan memperbanyak cairan dan beristirahat. Perawatan lanjutan bergantung pada penyakit spesifik yang diderita.

Ilustrasi virus corona, penularan virus corona di transportasi umumShutterstock Ilustrasi virus corona, penularan virus corona di transportasi umum

Pencegahan penyakit airborne

Meski hampir mustahil menghindari virus atau bakteri yang menular lewat udara, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah transmisinya. Beberapa pencegahan ini juga berlaku untuk Covid-19:

- Hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki gejala penyakit
- Tinggal di rumah jika Anda merasa sakit. Jangan biarkan orang-orang yang berasal dari kelompok risiko tinggi untuk melakukan kontak dekat dengan Anda
- Jika Anda harus berada di sekitar orang lain, gunakan masker wajah
- Tutup mulut Anda ketika batuk atau bersin. Gunakan tisu atau bagian atas siku agar virus tidak menyentuh tangan
- Cuci tangan Anda minimal 20 detik, terutama usai bersin atau batuk
- Hindari menyentuh wajah atau orang lain jika belum mencuci tangan dengan benar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com