Walapun terdengar sulit dipercaya, tim medis menyimpulkan jika pria itu benar-benar mengalami anomali persepsi yang aneh. Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal PNAS.
"Pada saat penelitian, RFS kami minta untuk menemui psikiater untuk membantu menyesuaikan dengan kondisinya. Psikiater tak curiga bahwa gejala persepsi, kognitif, atau fungsinya mencerminkan gangguan fungsional," papar McCloskey.
Baca juga: Masih Muda Sudah Sering Lupa? Waspada Ada Kerusakan di Otak
Tim peneliti benar-benar memahami apa yang sebenarnya terjadi ketika mereka mempelajari otak RFS menggunakan electroencephalography (EEG). Hasilnya menunjukkan otak RFS sedang melakukan pemrosesan yang kompleks namun tanpa kesadaran.
Tim peneliti sendiri telah bekerja sama melakukan penelitian terhadap kondisi pria tersebut selama 8 tahun.
Bahkan tim menciptakan sistem angka supaya RFS bisa melanjutkan pekerjaannya hingga pensiun beberapa tahun lagi, meski saat ini gangguan otak yang dialami belum pulih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.