Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia 3 Hari Mendatang, Ini Daftar Wilayahnya

Kompas.com - 10/06/2020, 17:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pernah mengeluarkan prediksi sejumlah wilayah di Indonesia akan memasuki musim kemarau tahun 2020 ini mulai pada bulan Mei.

Namun, meski bulan Mei 2020 sudah terlewati dan saat ini sudah masuk dasarian I atau 10 hari pertama bulan Juni 2020. Ternyata sejumlah wilayah di Indonesia masih terus harus waspada akan potensi cuaca ekstrem.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, cuaca ekstrem yang diprediksikan ini berupa hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir.

Baca juga: Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, BMKG Gelar Sekolah Online untuk Petani

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Meteorologi Drs Herizal Msi dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan ada intrusi udara kering dari Belahan Bumi Utara (BBU) melintasi wilayah Samudera Pasifik Utara Papua.

"Keadaan ini menyebabkan daerah di depan muka intrusi kondisi udara menjadi lebih lembab," kata dia.

Massa udara basah di lapisan rendah terkonsentrasi di sebagian besar wilayah Indonesia kecuali di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Maluku Utara, dan Maluku.

Ilustrasi hujan lebat Ilustrasi hujan lebat

Baca juga: Waspada Sesar Aktif Gempa Bumi di Aceh, Begini Analisis BMKG

Selain itu, ada sekitar 17 daerah provinsi di Indonesia yang memiliki potensi konvektif dari faktor lokal dengan nilai indeks labilitas atmosfer sedang hingga kuat.

Terdapat daerah tekanan rendah di Samudera Hindia Barat Daya Sumatera serta sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur. Konvergensi memanjang dari Sumatera barat hingga Bengkulu, di Laut Timor.

Serta, daerah belokan angin terdapat di Sumatera Bagian Tengah, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Samudra Pasifik Utara Papua.

Ilustrasi hujan di daerah tropis.SHUTTERSTOCK Ilustrasi hujan di daerah tropis.

 

Low Level Jet dengan kecepatan angin mencapai lebih dari 25 knot di Samudera Hindia Barat Sumatera dan Samudra Pasifik Timur Philipina.

Dari berbagai kondisi atmosfer tersebut, berikut daftar wilayah yang berpeluang terjadi hujan lebat bahkan disertai angin kencang dan kilat atau petir, pada tanggal 10 hingga 12 Juni 2020.

Hujan lebat, 10 Juni

  • Jawa Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Hujan lebat, 11 Juni

  • Jawa Barat
  • Kalimantan Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Baca juga: Daftar Wilayah Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang 3 Hari ke Depan

Hujan lebat, 12 Juni

  • Sumatera Barat
  • Jambi
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Hujan lebat disertai angin kencang, 10 Juni

  • Aceh
  • Lampung
  • Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang (Jabodetabek)
  • Jawa Timur
  • Kalimantan Barat

Hujan lebat disertai angin kencang, 11 Juni

  • Aceh
  • Sumatera Barat
  • Bengkulu
  • Jabodetabek
  • Jawa Timur

Baca juga: 9 Aktivitas Gempa Kecil di Selat Sunda, BMKG Pastikan ini Gempa Swarm

Hujan lebat disertai angin kencang, 12 Juni

  • Bengkulu
  • Jabodetabek
  • Jawa Timur
  • Bali

BMKG terus mengimbau untuk selalu berhati-hati ketika beraktivitas di luar ruang, serta persiapkan diri dengan peralatan antisipasi hujan.

Terutama masyarakat yang berdomisili atau sedang berada di beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem seperti hujan lebat hingga disertai angin kencang dan petir atau kilat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com