Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Corona, Jaga Jarak dari Covid-19 Kenapa Tiap Negara Berbeda?

Kompas.com - 08/06/2020, 16:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

Jarak bukan hanya faktor penyebab penularan

Menurut para ahli, kemungkinan tertular virus corona tidak seluruhnya karena faktor jarak. Sebab, ada faktor lain, yakni waktu yang mana semakin lama seseorang dekat dengan orang yang terinfeksi Covid-19, maka akan semakin tinggi pula risiko tertular.

Para ilmuwan di Inggris memberi saran kepada pemerintah setempat, bahwa enam detik bersama seseorang dengan jarak satu meter sama dengan satu menit bersama seseorang dengan jarak dua meter.

Bahkan, berada di dekat orang yang batuk juga dapat meningkatkan risiko terkena virus.

Artinya, jika digambarkan risiko tertular virus corona dari orang yang batuk dengan jarak dua meter, sama berisikonya dengan saat berbicara dengan seseorang selama setengah jam dengan jarak dua meter.

Baca juga: 5 Anjuran IDAI agar Anak Aman Belajar Selama New Normal Pandemi Corona

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, para ilmuwan mengevaluasi penelitian tentang bagaimana virus corona menyebar, belum lama ini.

Disimpulkan bahwa menjaga jarak aman minimal satu meter bisa menjadi cara terbaik untuk menekan kemungkinan terkena virus SARS-CoV-2.

Perhitungan para ilmuwan menjelaskan, risiko terkena virus corona baru ini adalah 13 persen, jika orang berada dalam jarak satu meter atau kurang dari satu meter.

Sedangkan jika berada lebih dari satu meter, risiko penularan Covid-19 hanya 3 persen.

Artinya, setiap kali jarak aman bertambah menjadi satu meter lebih, maka risiko tertular akan berkurang setengah.

Baca juga: Tak Ingin Seperti Italia, Ini Cara Turki Kendalikan Virus Corona

Asal aturan jarak aman dari penularan virus

Aturan mengenai jaga jarak untuk menekan penularan suatu penyakit berawal dari penelitian yang dilakukan pada tahun 1930-an.

Menurut penelitian tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa cipratan atau droplet cairan dari batuk atau bersin dapat menguap dengan cepat di udara atau jatuh ke tanah.

Berdasarkan penelitian mereka, sebagian besar cipratan itu berjatuhan dalam jarak satu hingga dua meter.

Oleh sebab itu, kita berisiko untuk tertular Covid-19 jika berada dekat dengan orang yang batuk, atau memegang permukaan di dekat orang yang batuk tersebut, lalu kita menyentuh wajah setelahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com