Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

New Normal, Bagaimana Menjaga Kabin Pesawat Bersih dari Covid-19?

Kompas.com - 08/06/2020, 08:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh Ipek Kurtböke

Maskapai penerbangan Qantas telah menerapkan berbagai tindakan pencegahan untuk menjaga penumpang dari Covid-19. Langkah-langkah keamanan yang diluncurkan pada 1 Juni termasuk check-in tanpa kontak, hand sanitizer pada gerbang keberangkatan, masker opsional, dan tisu pembersih di dalam pesawat.

Namun, yang menjadi kontroversi, tidak akan ada pembatasan jarak di pesawat. Qantas mengklaim akan terlalu mahal untuk menjalankan penerbangan setengah kosong.

Pandemi Covid-19 memaksa perusahaan penerbangan untuk memperhatikan praktik kebersihan mereka. Namun kabin pesawat adalah sarang bagi kuman jauh sebelum coronavirus datang. Kabar baiknya adalah ada beberapa cara sederhana supaya kebersihan di pesawat dapat ditingkatkan.

Tindakan pencegahan logis

Sebagai ahli mikrobiologi lingkungan, saya telah mengamati menurunnya kualitas kebersihan umum secara bertahap di seluruh dunia.

Bandara dan pesawat terbang telah menjejalkan lebih banyak penumpang ke kursi kelas ekonomi yang semakin kecil.

Meskipun pembatasan sosial tidak bermanfaat banyak di ruang kabin yang terbatas - karena virus dilaporkan dapat menyebar sejauh delapan meter – mengenakan masker wajah (khususnya masker untuk virus) dan menjaga kebersihan tangan tetap penting.

Mikroorganisme itu tidak terlihat, sehingga sulit untuk dilawan. Selama penerbangan, saya telah mengamati awak pesawat dan penumpang melakukan sejumlah besar kesalahan tanpa disadari.

Beberapa kru pesawat akan pergi ke kamar mandi untuk memasukkan handuk kertas yang meluap ke dalam tempat sampah, keluar tanpa mencuci tangan, dan terus menyajikan makanan dan minuman.

Kita memiliki teknologi bagi produsen untuk memasang tempat sampah yang dapat menghancurkan, mencuci hama dan membuang handuk kertas melalui penghisapan, seperti yang digunakan di toilet. Selain itu, semua tempat sampah di pesawat seharusnya beroperasi dengan pedal untuk mencegah kontaminasi tangan.

Pilot juga tidak boleh berbagi kamar mandi dengan penumpang seperti yang sering terjadi. Bayangkan akibatnya jika pilot terinfeksi dan sakit parah selama penerbangan panjang. Siapa yang akan mendaratkan pesawat?

Misalnya, norovirus yang tingkat penularannya tinggi, dapat menyebabkan muntah dan diare dalam waktu 12 jam setelah paparan. Untuk keselamatan semua orang, pilot harus memiliki kamar mandi sendiri.

Makanan dan dapur

Area dapur pesawat harus sejauh mungkin dari toilet.

Toilet laki-laki dan perempuan harus dipisahkan. Karena perbedaan cara pria dan wanita menggunakan kamar mandi, kamar mandi pria lebih cenderung memiliki tetesan percikan urin di sekitar jamban. Toilet anak dan ruang ganti harus terpisah juga.

Troli makanan harus ditutupi lembaran plastik steril selama layanan karena digunakan dekat penumpang yang duduk, yang mungkin saja memiliki infeksi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com