Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, BMKG Gelar Sekolah Online untuk Petani

Kompas.com - 07/06/2020, 19:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sudjadi dan Sekretaris Desa Legoksari berharap dengan terselenggaranya kegiatan SLI ini secara rutin dari tahun ke tahun, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para petani terhadap informasi cuaca dan iklim. Ssehingga dampak negatif berupa gagal panen atau penurunan produktivitas pertanian dapat dihindari, sehingga kesejahteraan petani dapat terwujud dalam era New Normal ini.

"Kami berkomitmen penuh memberikan pendampingan bagi para petani dan penyuluh pertanian, agar mampu dengan cepat beradaptasi terhadap situasi iklim kekinian, dan bahkan dapat diantisipasi/dimitigasi potensi kegagalan panen, berdasarkan info prediksi potensi cuaca ekstrem," tutur Dwikorita.

Sementara itu, dalam sambutanya melalui video conference Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendorong petani untuk memanfaatkan sistem informasi yang dikeluarkan BMKG guna meningkatkan produktivitas dan hasil pertanian, untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kedaulatan petani di daerah tersebut.

"Informasi cuaca dan iklim sangat diperlukan tidak hanya mewujudkan Ketahanan Pangan, bahkan justru membekali Para Petani agar lebih berdaulat dalam menentukan pola dan jenis tanam serta jadwal metode tanam secara tepat", ungkap Ganjar Pranowo.

Sesuai instruksi Presiden

Dwikorita mengungkapkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu mendorong petani untuk melakukan percepatan musim tanam pada Tahun 2020.

Instruksi tersebut, kata dia, bukan tanpa alasan mengingat BMKG sendiri telah memprediksi bahwa puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus, sementara curah hujan diperkirakan masih berlangsung hingga Juni.

Percepatan tersebut guna mengantisipasi terjadinya krisis pangan.

“30 persen wilayah di Indonesia yang memasuki zona musim akan mengalami kemarau lebih kering dari biasanya. Percepatan musim tanam ini dilakukan dengan memanfaatkan sisa curah hujan sebelum memasuki kemarau panjang,” tuturnya.

Baca juga: Cuaca Panas Melanda Jakarta, Sudahkah Masuk Musim Kemarau?

Dwikorita berharap, dengan terselenggaranya kegiatan ini secara rutin dari tahun ke tahun diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap informasi kehidupan yang berkaitan dengan iklim, sehingga dampak negatif berupa gagal panen atau penurunan produktivitas petani dapat dihindari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com