KOMPAS.com - Dengan harapan yang tinggi, Anda mulai berangan-angan mengenai penyusutan berat badan yang akan terjadi saat puasa.
Target tidak realistis mulai ditetapkan dalam pikiran. Dua kilogram, jumlah target lemak yang pasti akan hilang dari tubuh Anda karena puasa, misalnya.
Menjelang berbuka puasa, Anda mulai menapakkan kaki di atas timbangan dengan senyum penuh percaya diri. Mata Anda mulai membelalak saat melihat timbangan.
Alih-alih turun, yang ada berat badan naik saat puasa.
Baca juga: Ini Jumlah Konsumsi Air yang Harus Diminum Selama Puasa Ramadhan
Apa yang salah? Anda tidak mengonsumsi apapun dari sahur sampai berbuka puasa, seharusnya berat badannya turun, bukan?
Sebenarnya terdapat berbagai alasan mengapa berat badan naik saat puasa. Berikut penjelasannya:
1. Makan secara terus-menerus
Makan secara terus-menerus setelah berbuka puasa dan sebelum sahur tidak hanya membuat berat badan naik saat puasa, tetapi juga menimbulkan rasa lelah karena merasa kenyang.
2. Metabolisme yang melambat
Makanan yang berlebih dan jenis makananan yang salah tidak hanya menjadi salah satu penyebab berat badan naik saat puasa. Metabolisme yang melambat juga dapat menjadi pelaku lainnya.
Metabolisme yang melambat dapat disebabkan oleh pengurangan kalori yang drastis dan kurangnya aktivitas saat puasa. Pengurangan kalori yang drastis dapat membuat tubuh menurunkan tingkat pembakaran kalori.
Kurangnya aktivitas dapat menurunkan jumlah kalori yang dapat dibakar oleh tubuh dan menyebabkan metabolisme melambat.
3. Porsi makan berlebih
Selain itu, porsi makan yang lebih dari biasanya saat sahur ataupun berbuka puasa dapat membuat berat badan naik saat puasa.
Makan secara berlebih tidak hanya dapat membuat berat badan naik saat puasa, tetapi juga dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya.