Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Temukan Lubang Hitam Baru Terdekat Bumi, Apa Istimewanya?

Kompas.com - 09/05/2020, 12:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Para astronom baru saja menemukan lubang hitam yang diperkirakan terdekat dengan Bumi.

Penemuan lubang hitam ini, seperti melansir Live Science, Rabu (6/5/2020), saat itu para astronom sedang mempelajari suatu objek yang mereka pikir hanyalah sistem biner atau dua bingang yang mengorbit pusat massa yang sama.

Para astronom tersebut menggunakan teleskop 2,2 meter MPG/ESO yang berada di Observatorium La Shilla, Chili, untuk mengamati biner yang dikenal sebagai HR 6819, sebagai bagian dari studi yang lebih luas pada sistem bintang ganda.

Menanggapi penemuan terbaru ini, astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo menjelaskan HR 6819 atau QV Telescopii adalah sistem bintang tripel di rasi Telescopium yang salah satunya anggotanya diketahui merupakan lubang hitam.

Sistem bintang ini berjarak 1.120 tahun cahaya dari Bumi.

Baca juga: Astronom Temukan Lubang Hitam Terdekat dari Bumi

"Sehingga lubang hitam tersebut, yakni QV Telescopium Ab adalah lubang hitam stellar terdekat dengan Bumi kita," kata Marufin kepada Kompas.com, Jumat (8/5/2020).

Lubang hitam tersebut memiliki massa lima kali Matahari dan bersifat non-akresi, artinya tidak meradiasikan foto gelombang elektromagnetik dalam jumlah signifikan.

Galaksi ini memiliki dua lubang hitam di pusatnya.NASA, ESA, the Hubble Heritage Team (STScl/AURA)-ESA/Hubble Collaboration and A. Evans (University of Virginia, Charlottesville/NRAQ/Stony Brook University) Galaksi ini memiliki dua lubang hitam di pusatnya.

Apa istimewanya lubang hitam HR 6819?

Marufin menyebutkan hal istimewa dari lubang hitam yang baru ditemukan ini adalah yang paling dekat dengan Bumi.

"Dibandingkan lubang hitam lainnya, ini adalah lubang hitam terdekat dengan Bumi kita," ujar dia.

Dari jarak yang dekat dengan Bumi inilah menurut Marufin sangat mungkin untuk dapat melakukan eksplorasi lebih lanjut.

"Misalnya dengan memanfaatkan konsorsium EHT," tuturnya.

Untuk diketahui, EHT adalah singkatan dari Event Horizon Telescope atau teleskop horizon peristiwa yang merupakan proyek untuk membuat susunan teleskop besar yang terdiri dari jaringan teleskop radio dan data dari berbagai stasiun very-long-baseline interferometry (VLBI) dari seluruh bumi.

Baca juga: Dahsyatnya Letusan Lubang Hitam di Galaksi Ini Terkuat di Alam Semesta

Marufin berkata, sejauh ini umat manusia telah mampu melihat lubang hitam melalui mencitra dalam gelombang radar.

Namun baru pada kelas lubang hitam supermassif yang menghuni pusat galaksi. Bukan pada kelas lubang hitam stellar yang terbentuk dari evolusi sebuah bintang.

Sementara itu, meski dalam kategori dekat dengan Bumi. Marufin menegaskan ditemukannya lubang hitam terbaru ini tidak membuat efek apapun pada planet Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com