Lirik-lirik lagu yang pedih dan menyiratkan rasa sedih karena patah hati dalam karya Sang Maestro Campursari ini juga mewakili perasaan anak-anak muda masa kini.
Maka tak heran, jika sebagian Sobat Ambyar Didi Kempot berasal dari anak-anak muda hingga remaja.
Meski liriknya begitu pedih, anehnya, setelah mendengar lagunya justru ada perasaan senang.
Ahli dari Jepang juga pernah mempelajari mengapa lagu sedih justru membuat orang yang setelah mendengarnya menjadi lebih tenang dan memiliki rasa senang.
Menurut hasil penelitian tersebut, kunci nada minor pada lagu sedih memang terdengar tragis. Kendati demikian, bukan berarti musiknya yang sendu akan membius pendengar untuk turut merasakan kesedihan lagu tersebut.
Baca juga: Dari Kacamata Psikolog, Sobat Ambyar Didi Kempot Bukan Fans Musiman
Fenomena ini oleh para ahli disebut dengan sweet anticipation atau antisipasi manis dan dianggap sebagai situasi yang normal atau wajar.
Para ahli menduga seseorang berharap dapat merasa sedih ketika mendengar lagu patah hati, namun setelah perasaan itu didapat, rasa senang terluapkan karena harapan itu terpenuhi.
Kini, Sang Maestro Campursari yang dijuliki The Godfather of Broken Heart ini berpulang.
Didi Kempot meninggal pada Selasa (5/5/2020) dengan meninggalkan karya-karya yang tetap hidup di hati para Sobat Ambyar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.