Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didi Kempot Didiagnosis Henti Jantung, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Kompas.com - 05/05/2020, 12:30 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Pada hari ini, Selasa (5/5/2020), penyanyi Didi Kempot meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo.

Diagnosis awal, Didi mengalami Henti Jantung Mendadak (HJM).

“Henti napas, henti jantung. Setelah kita lakukan pertolongan, kita resusitasi. Namun karena kondisi pasien buruk, pasien tidak tertolong. Pukul 07.45 dinyatakan meninggal oleh dokter,” tutur Manajer Humas RS Kasih Ibu Solo, Divan Fernandez seperti dikutip dari KompasTV, Selasa (5/5/2020).

Baca juga: Sebelum Meninggal Didi Kempot Sempat Alami Code Blue Asma, Apa Itu?

Henti Jantung Mendadak (HJM) adalah salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

Di Indonesia berdasarkan data tahun 2014, Kementerian Kesehatan memperkirakan terdapat 10.000 orang per tahun yang mengalami HJM. Hal itu berarti dalam setiap hari, ada 27 kasus HJM.

Pada 2016, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) juga menemukan kasus HJM berkisar antara 300.000 – 350.000 tiap tahunnya.

Baca juga: Didi Kempot dalam Kenangan...

Angka tersebut diperkirakan terus bertambah mengingat korban penyakit jantung coroner dan stroke diperkirakan akan mencapai 23,3 juta orang pada 2030.

Penyebab

Apa yang menyebabkan seseorang mengalami HJM? Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Daniel P.L. Tobing, Sp.JP menyebutkan penyebab HJM terbagi menjadi dua yaitu serangan jantung coroner dan henti jantung irama listrik.

Serangan jantung koroner terjadi hingga 75 persen dari total kasus HJM. Daniel mengatakan serangan jantung koroner terjadi karena ada sumbatan di dalam pembuluh darah jantung.

Baca juga: Laporan Terbaru, Virus Corona Juga Berpotensi Rusak Ginjal dan Jantung

Sumbatan akan membuat aliran darah tersendat dan tidak dapat mengalir dengan baik. Inilah yang membuat jantung berhenti bekerja.

“Jantung tidak mendapat oksigen dan nutrisi yang seharusnya diperoleh dari darah,” ujar Daniel beberapa waktu lalu.

Sementara itu, henti jantung irama listrik disebabkan oleh gangguan irama listrik jantung. Prevalensi pasien yang mengalami penyebab ini lebih sedikit daripada serangan jantung koroner.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Daniel menjelaskan penyebab henti jantung irama listrik antara lain gangguan fungsi otak, saraf, dan beberapa penyebab nonkardiak lainnya.

“Pada henti jantung irama listrik, anatomi jantung bagus tapi ternyata bisa berhenti mendadak. Maka biasanya dokter kemudian menelaah apa yang menjadi penyebab pastinya,” ujar ia.

Situs Healthline merangkum beberapa penyebab HJM:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com